Fluktuatif harga minyak dipicu sentimen China & AS



SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) bergerak fluktuatif pada transaksi sore ini (1/11) di pasar Asia. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 15.00 waktu Singapura, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Desember berada di posisi US$ 96,51 per barel atau naik 13 sen di New York Mercantile Exchange.  Kemarin, harga kontrak minyak turun 0,4% menjadi US$ 96,38 per barel, yang merupakan level terendah sejak 26 Juni lalu. Pergerakan harga minyak tampak liar di New York setelah mencatatkan penurunan 5,8% di sepanjang Oktober. Penurunan bulanan ini merupakan yang terbesar dalam setahun terakhir. Salah satu faktornya datang dari China, di mana, Purchasing Manager's Index China berada di level 51,4 pada September lalu dan merupakan level tertinggi dalam 18 bulan terakhir. Selain itu, level tersebut juga lebih tinggi ketimbang nilai tengah analis yang disurvei Bloomberg yang menunjukkan angka 51,2. Adapun faktor penekan harga minyak adalah adanya kenaikan pada cadangan minyak AS. "Data PMI China cukup baik namun gagal mengerek harga minyak. Pasalnya, cadangan minyak terus meningkat," jelas Jonathan Barratt's, chief executive officer Barratt's Bulletin di Sydney. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember naik 42 sen menjadi US$ 109,26 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie