JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengatakan pihaknya telah meminta anggaran kepada Kementerian Keuangan untuk membiayai subsidi dengan skema selisih bunga (SSB) dan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan saat ini pihaknya tengah menunggu hasil keputusan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP). Menurut dia, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 9,7 triliun untuk FLPP dan Rp 3,2 triliun untuk subsidi selisih bunga tahun ini kepada bank-bank milik negara atau BUMN. Sekadar informasi saja, dalam skema SSB pemerintah akan memberi subsidi untuk menutupi sebagian bunga bank yang dibayarkan masyarakat dalam penyaluran KPR. Sementara skema FLPP, pemerintah menanggung dana KPR hingga 90% sementara sisanya oleh perbankan.
Fokus BTN mengejar anggaran rumah murah
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengatakan pihaknya telah meminta anggaran kepada Kementerian Keuangan untuk membiayai subsidi dengan skema selisih bunga (SSB) dan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan saat ini pihaknya tengah menunggu hasil keputusan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP). Menurut dia, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 9,7 triliun untuk FLPP dan Rp 3,2 triliun untuk subsidi selisih bunga tahun ini kepada bank-bank milik negara atau BUMN. Sekadar informasi saja, dalam skema SSB pemerintah akan memberi subsidi untuk menutupi sebagian bunga bank yang dibayarkan masyarakat dalam penyaluran KPR. Sementara skema FLPP, pemerintah menanggung dana KPR hingga 90% sementara sisanya oleh perbankan.