KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarimelati Kencana Tbk (
PZZA) akan membuka 50 gerai baru Pizza Hut di tahun 2021 ini. Hingga kuartal I 2021, sudah dibuka 16 gerai baru. Sekretaris Perusahaan PZZA Kurniadi Sulistyomo tidak membeberkan besaran belanja modal atau
capital expenditure (capex) yang disiapkan untuk ekspansi tersebut. Yang terang, PZZA akan banyak membangun gerai mandiri dan fokus pada lokasi di luar Pulau Jawa. Ia memberi contoh, salah satunya merencanakan pembangunan gerai Pizza Hut baru di Bontang, Kalimantan Timur.
"Pembangunan gerai ini tentunya dilakukan secara bertahap. Mengenai capex atau detail anggaran juga sangat situasional, karena tergantung pemilihan lokasi dan wilayah. Dengan demikian nilai capex belum bisa di-declare," ujar Kurniadi kepada Kontan.co.id, baru-baru ini. Sampai kuartal I 2021, PZZA sudah membangun sekitar 16 gerai dari total 50 gerai tahun ini. Pembangunan gerai selanjutnya akan mulai dilakukan pada semester II mendatang.
Baca Juga: Prospek lebih baik, Sarimelati Kencana (PZZA) akan tambah gerai baru tahun ini Tahun ini, PZZA juga tidak memasang target pertumbuhan penjualan maupun pengurangan rugi bersih. Kata Kurniadi, dalam setahun terakhir, pengalaman mengajarkan agar fokus pada usaha terbaik dibandingkan memasang target tertentu. "Hasil yang kami peroleh pada 2020 merupakan upaya terbaik yang dilakukan oleh kami, bahkan dari skala outlet. Kami mencapai pendapatan sebesar Rp3,45 triliun dan kami sangat mengapresiasi hal itu," ujarnya. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2020, PZZA mencatat pendapatan turun 13,25% dari tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 3,99 triliun. Penjualan makanan tercatat sebesar Rp 3,28 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp 3,57 triliun. Kemudian penjualan minuman tercatat Rp 181,43 miliar atau lebih rendah dari tahun sebelumnya Rp 426,34 miliar. Sementara itu, potongan penjualan tercatat Rp 10,09 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp 11,17 miliar. Pihaknya juga mengantongi kerugian sebesar Rp 93,51 miliar di tahun 2020, sedangkan pada 2019 sempat mencetak laba bersih sebesar Rp 200,02 miliar. PZZA mencatatkan penurunan beban pokok penjualan di tahun 2020 menjadi Rp 1,19 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,30 triliun. Sementara itu, beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp 209,43 miliar. Adapun liabilitas 2020 sebesar Rp 1,08 triliun dan ekuitas sebesar Rp 1,15 triliun. Total aset perseroan meningkat menjadi Rp 2,23 triliun dibanding tahun 2019 sebesar Rp 2,10 triliun. Sepanjang 2020, PZZA juga telah menutup total 28 gerai yang mayoritas terletak di mall kawasan Jabodetabek. Namun begitu, PZZA juga melakukan ekspansi membangun 32 gerai baru bersifat mandiri di luar kawasan Jabodetabek dan Pulau Jawa. Dalam rencana pembukaan gerai baru tahun ini, PZZA juga lebih mengutamakan pembukaan gerai mandiri.
"Pertimbangan kami adalah karena melihat tren masyarakat yang masih menghindari tempat ramai karena social distancing masa pandemi. Dengan demikian, kami targetnya lebih banyak membangun gerai mandiri." kata Kurniadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat