Fokus di UMKM, Mandiri menilai masih banyak hambatan bagi pengusaha cilik



JAKARTA. Hingga kuartal I 2011, outstanding penyaluran kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencapai Rp 34,3 triliun. Angka ini naik 28,46% secara year on year (yoy) yaitu dari Rp 26,7 triliun pada Maret 2010.

Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini mengatakan UMKM menjadi salah satu fokus Mandiri dalam menyalurkan kredit. "Tapi, kondisi infrastruktur yang belum memadai banyak menghambat pengusaha cilik ini dalam mengembangkan usahanya," ujar Zulkifli, Kamis (12/5).

Apalagi, terdapat masalah baru yang harus dihadapi seperti ancaman kenaikan harga minyak mentah dunia dan implementasi ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA) dan Masyarakat Ekonomi Asean 2015.


Zulkifli bilang, implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan mendorong liberalisasi arus barang, jasa, investasi dan tenaga kerja terampil antar negara anggota ASEAN. Sementara Asean China Free Trade Area (ACFTA) akan memberi ruang yang lebih besar bagi barang produksi China untuk masuk ke Indonesia.

Informasi saja, bank berkode saham BMRI ini juga menyalurkan kredit ke sektor UMKM melalui anak usahanya yaitu Bank Sinar Harapan Bali sebesar Rp 604 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: