Fokus Garap Segmen Rumah Tapak, Begini Rekomendasi Saham Bumi Serpong Damai (BSDE)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) masih konsisten mencetak pertumbuhan kinerja hingga semester I 2023. Ke depan, bisnis emiten properti ini bakal ditopang oleh serangkaian peluncuran proyek rumah tapak (landed houses).

Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengapresiasi BSDE yang sukses mencetak pertumbuhan pendapatan prapenjualan alias marketing sales di semester pertama 2023. Bumi Serpong Damai masih konsisten mencetak kinerja pertumbuhan di saat emiten properti lainnya melaporkan kinerja stagnan.

Dari periode Januari–Juni 2023, emiten grup Sinarmas ini melaporkan pencapaian marketing sales naik 3% YoY menjadi sebesar Rp 4,79 triliun per semester I. Capaian penjualan itu sudah melampaui sekitar 54% dari target marketing sales yang dibidik sebesar Rp 8,8 triliun di tahun 2023.


“BSDE merupakan salah satu emiten properti yang tetap kuat,” kata Jono kepada Kontan.co.id, Kamis (24/8).

Baca Juga: Dibayangi Krisis Evergrande, Begini Proyeksi Kinerja Sektor Properti Indonesia

Analis Indopremier Sekuritas Michelle Nugroho dalam riset 20 Juli 2023, menyoroti bahwa moncernya marketing sales BSDE didorong oleh segmen pendapatan berulang di tengah peluncuran yang terbatas, terutama pada kuartal kedua 2023.

Pendapatan berulang dari produk Hiera dan Layton pada kuartal II 2023 diperkirakan berkontribusi sebesar 51% terhadap marketing sales di segmen residensial pada periode tersebut.

BSDE memperkenalkan iklan Front Row yakni produk ruko di Kota Wisata Cibubur dengan tingkat penerimaan 100% pada kuartal II 2023. Alhasil, marketing sales BSDE tercatat sebesar Rp 2.6 triliun di kuartal kedua yang sukses meningkat 20% YoY dan 23% QoQ, setelah peluncuran produk yang kuat di kuartal pertama 2023.

Ke depan, Michelle mengatakan, katalis pendorong bagi marketing sales BSDE akan dibantu peluncuran proyek-proyek baru terutama produk rumah tapak. BSDE telah meluncurkan kluster terakhir Tanakayu “Vasya” pada akhir Juni, Eonna "Namee" di BSD dan "Tanamas" di Grand Wisata Bekasi pada Juli 2023, serta iklan baru di BSD City tahap II pada akhir Juli ataupun awal Agustus yang bisa menghimpun marketing sales sebesar Rp 388 miliar pada kuartal III 2023.

Baca Juga: WNA Dipermudah Beli Properti, Analis Jagokan Saham Berikut

Michelle menjelaskan, proyeksi tersebut menggunakan rata-rata kisaran harga jual unit produk sekitar Rp 2 miliar–Rp 6 miliar dan tingkat pengambilan 100%. Selain itu, BSDE akan meluncurkan kluster terakhir "Layton" Nava Park dan "Welton" Hiera di kuartal keempat tahun ini.

Analis UOB Kayhian Sekuritas Limartha Adhiputra mengatakan, saham-saham properti termasuk BSDE diperkirakan akan mengungguli IHSG di paruh kedua tahun ini karena marketing sales dan pertumbuhan laba dapat membaik. Hal itu seiring lingkungan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang berangsur kondusif.

Kondisi suku bunga tinggi akan berdampak pada penyesuaian suku bunga KPR. Ini pada gilirannya akan meningkatkan biaya pinjaman untuk pengembang properti dan menciptakan prospek penjualan yang lebih menantang.

UOB Kayhian Sekuritas memperkirakan adanya penurunan suku bunga di akhir semester kedua 2023 atau awal semester I 2024. Saat ini, suku bunga Bank Indonesia (BI) dinilai telah mencapai puncaknya pada 5,75% dan kemungkinan akan terjadi penurunan.

Baca Juga: Indeks Syariah Belum Merekah, Cermati Prospek & Rekomendasi Saham yang Layak Koleksi

Limartha turut menyukai BSDE karena pertumbuhan marketing sales yang kuat dan potensi pertumbuhan laba bersih sebesar 6.8% YoY di tahun ini. Dengan demikian, BSDE diyakini bisa mencapai target marketing sales setahun penuh hingga akhir 2023.

“Dengan pencapaian yang berarti pada semester I, kami yakin BSDE dapat mencapai target marketing sales tahun ini,” tulis Limartha dalam riset 25 Juli 2023.

Limartha memaparkan, segmen residensial menyumbang Rp 3,02 triliun atau setara 63% dari total marketing sales BSDE di semester I 2023. Sementara segmen komersial termasuk lahan komersial, apartemen, dan ruko, menyumbang Rp 1,78 triliun yang mewakili 37% dari total marketing sales semester I.

Berdasarkan lokasi, kawasan BSD City menyumbang sekitar 74% dari marketing sales hingga paruh pertama tahun ini, disusul kota-kota unggulan lainnya seperti Grand Wisata di Bekasi dan Kota Wisata di Cibubur yang juga memberikan kontribusi besar masing-masing sekitar 10% dan 7%.

Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) Belum Ada Rencana Kembangkan Proyek Kondominium Baru

Jono melihat area BSD City akan tetap menjadi produk unggulan BSDE dengan berbagai kolaborasi dan pembangunan fasilitas, termasuk akses tol langsung ke area tersebut. Sehingga, kemudahan akses dapat meningkatkan nilai kawasan BSD dan bisa menarik minat pembeli ataupun investor.

Tak hanya itu, cadangan lahan BSDE yang besar juga bisa memberikan fleksibilitas untuk membuat produk sesuai keinginan pasar. Bumi Serpong Damai memiliki cadangan land bank terbesar di antara emiten properti sekitar 3,8 ribu hektare (ha).

Jono merekomendasikan buy untuk BSDE dengan target harga sebesar Rp 1.400 per saham. Limartha merekomendasikan buy untuk BSDE dengan target harga sebesar Rp 1.420 per saham.

Setali tiga uang, Michelle mempertahankan rekomendasi buy untuk BSDE dengan target harga tidak berubah sebesar Rp 1.300 per saham. Tingkat penerimaan yang lebih baik dari sejumlah proyek akan memberikan apresiasi pada harga saham BSDE. Tetapi waspadai lemahnya daya beli di tengah tahun pemilihan umum (pemilu) yang akan datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati