Fokus investasi Taspen masih di fixed income



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Taspen di tahun lalu cukup mentereng. Pengelola dana pensiun aparatur sipil negara tersebut optimistis pertumbuhan kinerja akan berlanjut pada tahun ini.

Salah satu strateginya adalah mengoptimalkan hasil investasi. Maka itu, Taspen akan mengubah komposisi investasi di tahun ini. Harapannya yield on investment (YoI) Taspen bisa berada di kisaran 8,5% hingga 9% di 2018. Pada tahun lalu, realisasi yield on investment sebesar 8,93%.

Taspen berharap hasil YoI di tahun ini bakal maksimal. Tapi pertumbuhan YoI tak bisa jauh berbeda lantaran sebagian besar portofolio investasi masih ditempatkan di fixed income. Pada tahun ini, menurut laporan keuangan yang dipaparkan Taspen, porsi investasi di fixed income akan mencapai 70,02%, naik dari tahun lalu 67,27%.


Pada tahun lalu, Taspen membukukan aset investasi Rp 206,63 triliun. Di tahun ini, Taspen menargetkan aset investasi Rp 230,47 triliun.

Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengatakan, komposisi investasi terbesar Taspen akan tetap dialokasikan di fixed income seperti surat berharga negara, sukuk, kontrak investasi kolektif dan efek beragun aset.

Perubahan akan terjadi di lahan investasi lain seperti deposito. Taspen berencana memangkas porsi investasi deposito menjadi 11,31% dari 12,78%. "Karena suku bunganya rendah sekali," kata Iqbal. Sebab, tahun ini tren suku bunga rendah akan berlanjut.

Iqbal menambahkan, deposito yang dipegang Taspen tahun lalu cukup banyak karena banyak investasi yang jatuh tempo. Sehingga untuk sementara Taspen menempatkan dana di deposito. Porsi investasi saham, reksadana juga akan dipangkas dari 19,94% menjadi 17,8%.

Taspen juga memegang 10 obligasi korporasi milik perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur. Seperti obligasi PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Garuda Indonesia Tbk., PT Indosat Tbk., PT Telkom Tbk., PT Pelindo 1, PT KAI, PT PLN, PT Moratelindo, dan PT XL Axiata Tbk.

Taspen juga memiliki investasi langsung di sektor infrastruktur yakni di PT Marga Mandalasakti dan PT Waskita Toll Road.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini