KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jasa kontribusi sipil dan tambang, PT PP Presisi Tbk (
PPRE) melihat prospek bisnis konstruksi tahun 2024 masih punya peluang bagus. Perseroan pun menargetkan kontrak baru mencapai Rp 8 triliun. Direktur Utama PPRE I Gede Upeksa Negara mengatakan, sebagai perusahaan jasa konstruksi sipil dan tambang, perseroan masih akan fokus pada bisnis jasa pertambangan sebagai strategi perusahaan di tahun 2024. PP Presisi juga membidik beberapa potensial
market pada jasa pertambangan yang didapat secara berkesinambungan maupun potensial
market tambang lainnya, untuk menggenjot
revenue untuk meningkatkan
value added bagi seluruh pemangku kepentingan. Selain fokus di jasa pertambangan PP Presisi juga tetap bersinergi dengan PT PP sebagai induk Perusahaan pada bisnis jasa konstruksi khususnya infrastruktur.
Baca Juga: PP Presisi (PPRE) Targetkan Kontrak Baru Rp 8 Triliun di 2024 Hal itu seiring dengan pencapaian kontrak baru di sembilan bulan ini mengalami peningkatan 69% secara sebesar Rp 4,9 triliun apabila dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,9 triliun. Kontribusi
market pada lini bisnis jasa pertambangan mendominasi sebesar 78%. Kontribusi
revenue pada jasa pertambangan juga mengalami peningkatan menjadi 48%,
civil work 46% dan sisanya dari
supporting bisnis sebesar 6% dibandingkan tahun. "Pencapaian kontribusi
revenue dan
market pada jasa pertambangan tersebut merupakan hal yang menggembirakan mengingat fokus bisnis Perseroan saat ini dan ke depannya berada pada pengembangan bisnis jasa pertambangan," katanya kepada Kontan, Jumat (5/1). "Dan kami juga menargetkan peningkatan
revenue kurang lebih 20% - 30% pada tahun 2024," ungkapnya.
Itu artinya kontrak yang ditargetkan di tahun 2024 mencapai Rp 8 triliun di mana Rp 5,2 triliun diharapkan berasal dari sektor mining. Perusahaan juga menargetkan penjualan dari order book tahun 2023 dan perolehan kontrak baru di tahun 2024 kurang lebih di Rp 5,9 triliun, terdiri dari Rp 4,3 triliun dari project-project carry over tahun 2023 dan Rp 1,5 triliun dari proyek-proyek di tahun 2024. Dari sisi belanja modal PPRE menargetkan capex di tahun 2024 senilai Rp 920 miliar dimana sebagian besar akan digunakan untuk alat-alat mining. Sehingga komposisi alat-alat mining akan diinvestasikan sebesar Rp 880 miliar dan sisanya sebagian kecil untuk mendukung pekerjaan civil work kurang lebih Rp 85 miliar. "Penggunaan lainnya untuk membangun system IT di kantor pusat PP Presisi maupun di unit-unit equipment akan dilengkapi dengan system IT agar mudah melakukan control dan juga lebih safety," tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .