NEW DELHI. Bank sentral India memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuannya pada hari ini (29/10). Berdasarkan keterangan resmi the Reserve Bank of India, tingkat suku bunga repo naik sebesar 25 basis poin menjadi 7,75%. Hal ini sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar. Dengan demikian, terhitung dua bulan berturut-turut bank sentral di Negeri Taj Mahal ini menaikkan suku bunga acuan. Hal ini menandakan bahwa pemerintah dalam jangka pendek masih akan fokus dalam memerangi inflasi.Sejak keputusan pada bulan lalu, data inflasi India menjadi hal yang sangat penting bagi Raghuram Rajan, yang sudah menduduki posisi puncak bank sentral sejak awal September lalu. Para analis menilai, Rajan memiliki tugas berat di pundaknya. Di satu sisi, bank sentral ingin meyakinkan pasar bahwa mereka akan melakukan apa saja untuk menekan tingkat inflasi. Namun, di sisi lain, juga ada kecemasan bahwa kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi dapat menekan pertumbuhan ekonomi India. "Kebijakan moneter dan fiskal dua-duanya tidak bisa akomodatif, apalagi berkaitan dengan inflasi. Namun, bank sentral berupaya mengatasi hal tersebut," jelas Radhika Rao, ekonom DBS.
Fokus ke inflasi, India kembali naikkan suku bunga
NEW DELHI. Bank sentral India memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuannya pada hari ini (29/10). Berdasarkan keterangan resmi the Reserve Bank of India, tingkat suku bunga repo naik sebesar 25 basis poin menjadi 7,75%. Hal ini sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar. Dengan demikian, terhitung dua bulan berturut-turut bank sentral di Negeri Taj Mahal ini menaikkan suku bunga acuan. Hal ini menandakan bahwa pemerintah dalam jangka pendek masih akan fokus dalam memerangi inflasi.Sejak keputusan pada bulan lalu, data inflasi India menjadi hal yang sangat penting bagi Raghuram Rajan, yang sudah menduduki posisi puncak bank sentral sejak awal September lalu. Para analis menilai, Rajan memiliki tugas berat di pundaknya. Di satu sisi, bank sentral ingin meyakinkan pasar bahwa mereka akan melakukan apa saja untuk menekan tingkat inflasi. Namun, di sisi lain, juga ada kecemasan bahwa kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi dapat menekan pertumbuhan ekonomi India. "Kebijakan moneter dan fiskal dua-duanya tidak bisa akomodatif, apalagi berkaitan dengan inflasi. Namun, bank sentral berupaya mengatasi hal tersebut," jelas Radhika Rao, ekonom DBS.