KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencapai Rp 569,73 triliun hingga kuartal ketiga 2021. Nilai itu tumbuh 3,7% year on year (yoy) dari periode sama tahun lalu senilai Rp 550,04 triliun. Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19 sempat terhambat penerapan PPKM di bulan Agustus 2021. Seiring pelonggaran di September, terjadi peningkatan bisnis dan sosial masyarakat. Ini ikut berdampak pada perekonomian dan permintaan kredit. “Kami melihat kredit konsumsi dan modal kerja jadi motor pertumbuhan kredit. September 2021, kredit BNI tumbuh 3,7% yoy di didorong oleh pertumbuhan di segmen lower risk segment yakni kredit konsumer yang tumbuh 9,9% yoy dimana yang paling signifikan di kredit berbasis payroll 17,5% yoy,” ujar Novita dalam paparan secara virtual pada Senin (25/10).
Fokus ke segmen rendah risiko, kredit BNI naik 3,7% menjadi Rp 569,73 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencapai Rp 569,73 triliun hingga kuartal ketiga 2021. Nilai itu tumbuh 3,7% year on year (yoy) dari periode sama tahun lalu senilai Rp 550,04 triliun. Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19 sempat terhambat penerapan PPKM di bulan Agustus 2021. Seiring pelonggaran di September, terjadi peningkatan bisnis dan sosial masyarakat. Ini ikut berdampak pada perekonomian dan permintaan kredit. “Kami melihat kredit konsumsi dan modal kerja jadi motor pertumbuhan kredit. September 2021, kredit BNI tumbuh 3,7% yoy di didorong oleh pertumbuhan di segmen lower risk segment yakni kredit konsumer yang tumbuh 9,9% yoy dimana yang paling signifikan di kredit berbasis payroll 17,5% yoy,” ujar Novita dalam paparan secara virtual pada Senin (25/10).