KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan melakukan pengembangan proyek di sejumlah wilayah di Tanah Air di sepanjang tahun 2024.
Corporate Secretary Summarecon Agung Jemmy Kusnadi mengatakan, Perseroan masih fokus pada area pengembangan
existing di tahun ini. “Tahun ini kami masih fokus pada area pengembangan
existing, yaitu di Jabotabek, Karawang, Bandung, dan Makassar,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (5/1). Sayangnya, Jemmy belum mengungkapkan berapa raihan
marketing sales di tahun 2023 dan target kinerja di tahun 2024.
“Target
marketing sales dan keuangan tahun 2024 masih didiskusikan, sehingga belum final. Belum ada rencana aksi korporasi di tahun 2024 ini,” paparnya.
Baca Juga: Kenaikan Cukai Hasil Tembakau Mulai Berlaku, Simak Rekomendasi Saham HMSP, GGRM, WIIM Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, hingga kuartal III 2023, kinerja SMRA dari
recurring income tumbuh dan diikuti dengan kenaikan
marketing sales. Melansir laporan keuangan emiten, SMRA mencetak kenaikan laba 110,8% menjadi Rp 653,02 miliar per September 2023 dari kuartal III 2022 sebesar Rp 309,6 miliar. Beberapa waktu yang lalu, manajemen SMRA menyebutkan bahwa per Oktober 2023, kontribusi aset ritel SMRA mencapai 27%-30% terhadap total pendapatan Perseroan. “Sehingga, di tahun 2023, SMRA berpotensi mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan 2022,” ujar Nafan kepada Kontan, Jumat (5/1). Di tahun 2024, Nafan melihat, kinerja SMRA bisa lebih meningkat dari tahun 2023. Sebab, SMRA dinilai mampu mempertahankan kinerja di tahun 2023, padahal saat itu adalah era suku bunga tinggi. Sementara itu, ada potensi terjadi
pivot policy di tahun 2024, sehingga ada kemungkinan suku bunga turun.
Baca Juga: Saham Grup Barito - Prajogo Pangestu Kompak Rontok, Ini Catatan & Rekomendasi Analis “Sentimen itu bisa memberikan
benefit untuk emiten properti dalam meningkatkan kinerja pertumbuhan kredit, baik KPR maupun KPA,” ungkapnya. Nafan pun memberikan rekomendasi
accumulate untuk SMRA dengan target harga Rp 725 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi