Jakarta. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berfokus pada pengembangan pariwisata di wilayah timur Indonesia. Apalagi, sejak Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) ditetapkan sebagai wilayah koridor V dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu mengatakan, dua wilayah tersebut ditetapkan bersama dengan Provinsi Bali berada dalam koridor V. “Bali, NTB, NTT sebagai gerbang pariwisata,” ujarnya saat Seminar Membuka Konektivitas Pulau-pulau di Indonesia Timur untuk Pengembangan Pariwisata, di Jakarta, Rabu (26/3). Ketiga wilayah tersebut memiliki keunggulan di sektor pariwisata dan mendukung sektor pangan. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang makin meningkat terutama di wilayah NTB. Dari tiga provinsi tersebut daerah NTB memang memiliki perkembangan yang pesat, terutama sejak ditetapkan dalam koridor V MP3EI sejak 2011 lalu.
Fokus mengembangkan pariwisata Indonesia Timur
Jakarta. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berfokus pada pengembangan pariwisata di wilayah timur Indonesia. Apalagi, sejak Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) ditetapkan sebagai wilayah koridor V dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu mengatakan, dua wilayah tersebut ditetapkan bersama dengan Provinsi Bali berada dalam koridor V. “Bali, NTB, NTT sebagai gerbang pariwisata,” ujarnya saat Seminar Membuka Konektivitas Pulau-pulau di Indonesia Timur untuk Pengembangan Pariwisata, di Jakarta, Rabu (26/3). Ketiga wilayah tersebut memiliki keunggulan di sektor pariwisata dan mendukung sektor pangan. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang makin meningkat terutama di wilayah NTB. Dari tiga provinsi tersebut daerah NTB memang memiliki perkembangan yang pesat, terutama sejak ditetapkan dalam koridor V MP3EI sejak 2011 lalu.