Fokus pasar kembali ke QE, dollar ikut tergencet



TOKYO. Dollar AS pagi ini (23/10) masih dalam posisi tertekan. Si hijau hanya berjarak 0,1% dari posisi terendahnya dalam dua tahun terakhir versus euro. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08.34 waktu Tokyo, posisi dollar AS tak banyak mencatatkan perubahan di level US$ 1,3779 per euro. Kemarin, nilai tukar dollar berada di level US$ 1,3792 yang merupakan level terlemah sejak November 2011 silam. Sementara, jika berhadapan dengan yen, posisi dollar berada di level 98.13 yen dari sebelumnya 98,14 yen. Sedangkan nilai tukar euro berada di posisi 135,21 dari posisi kemarin di level 135,25. Pelemahan dollar juga tercermin pada Bloomberg' US Dollar Index yang pagi ini berada di posisi 999,63. Kemarin, indeks yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap 10 mata uang utama dunia ini berada di level 999,46, yang merupakan level terendah sejak 13 Februari lalu. Pergerakan dollar AS melemah sebelum dirilisnya data pengajuan klaim pengangguran AS. Sejumlah analis yang disurvei Bloomberg meramal, jumlah warga yang mengajukan klaim pengangguran akan naik pada September lalu. Dengan demikian, bank sentral AS akan kembali menunda rencananya untuk memangkas nilai stimulus hingga perekonomian AS semakin membaik. "Pasar kembali fokus pada isu quantitative easing yang kemungkinan akan ditunda hingga Maret tahun depan," jelas Masato Yanagiya, head of foreign exchange and money trading Sumitomo Mitsui Bangking Corp. Dia memprediksi, posisi dollar AS akan semakin tertekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie