KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan deposito PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terlihat stagnan pada awal tahun 2018. Itu tercermin dari laporan keuangan bulan Maret 2018 yang menunjukan pertumbuhan deposito BNI turun 1,55% year on year (yoy) menjadi Rp 168,84 triliun. Angka tersebut pun menurun bila dibandingkan dengan pertumbuhan deposito bulan Februari 2018 sebesar 9,29% yoy menjadi Rp 172,96 triliun. Menanggapi tren deposito tersebut, Direktur Ritel BNI, Tambok Parulian Setyawati Simanjuntak menjelaskan, pertumbuhan deposito yang relatif stagnan di kuartal I 2018 dipengaruhi oleh strategi BNI yang fokus pada penghimpunan dana murah atau current account and saving account (CASA). Produk ini disebut dana murah karena tidak membebankan bunga besar pada bank, contohnya adalah tabungan dan giro.
Fokus perbesar dana murah, deposito di BNI stagnan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan deposito PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terlihat stagnan pada awal tahun 2018. Itu tercermin dari laporan keuangan bulan Maret 2018 yang menunjukan pertumbuhan deposito BNI turun 1,55% year on year (yoy) menjadi Rp 168,84 triliun. Angka tersebut pun menurun bila dibandingkan dengan pertumbuhan deposito bulan Februari 2018 sebesar 9,29% yoy menjadi Rp 172,96 triliun. Menanggapi tren deposito tersebut, Direktur Ritel BNI, Tambok Parulian Setyawati Simanjuntak menjelaskan, pertumbuhan deposito yang relatif stagnan di kuartal I 2018 dipengaruhi oleh strategi BNI yang fokus pada penghimpunan dana murah atau current account and saving account (CASA). Produk ini disebut dana murah karena tidak membebankan bunga besar pada bank, contohnya adalah tabungan dan giro.