KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten manufaktur perhiasan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mengungkapkan bahwa hingga kini serapan capex sudah mencapai lebih dari 50% dari alokasi capex senilai Rp80 miliar.
Director of Investor Relations HRTA Thendra Chrisnanda menuturkan anggaran ini dialokasikan untuk penyelesaian kantor pusat Hartadinata dan juga keperluan penambahan gerai baru. "Serapan capex hingga kini sudah mencapai lebih dari 50% yang dialokasikan untuk penyelesaian kantor pusat Hartadinata, pembelian mesin produksi, penambahan kendaraan operasional serta ekspansi gerai," paparnya kepada Kontan, Selasa (8/10).
Tahun ini HRTA menargetkan menambah gerai 15 gerai baru yang terletak di berbagai daerah di Indonesia. Hingga akhir tahun, HRTA berharap dapat memiliki total 100 gerai.
Baca Juga: PT Hartadinata Abadi Tbk Raih Kesesuaian Syariah dari MUI untuk Seluruh Produk EMASKU Thendra mengungkapkan bahwa target penambahan ekspansi gerai tersebut masih sejalan dengan rencana awal Perusahaan. Namun demikian, Thendra enggan menyebutkan realisasi penambahan gerai yang sudah terjadi hingga saat ini. "Hartadinata menargetkan penambahan jumlah toko milik sendiri menjadi 100 toko di tahun 2024. Untuk angka realisasi masih menunggu data internal," imbuh Thendra. Tahun ini HRTA juga mengincar pertumbuhan pendapatan di angka Rp 18 triliun. Namun Thendra menyebutkan secara moderat, target pendapatan HRTA berada di angka Rp16 - 17 triliun. Adapun untuk laba bersih, HRTA menargetkan di nilai sebesar Rp410 miliar untuk tahun 2024. Thendra menyebutkan, Perusahaan masih optimistis dengan target dan pencapaian yang dipasang melalui beberapa strategi yang dijalankan untuk meningkatan volume penjualan serta tren peningkatan harga emas. Thendra menyebutkan, Perusahaan akan tetap berfokus pada ekspansi organik yaitu melalui inovasi produk, pengembangan pasar baik ekspansi gerai ritel milik sendiri di pasar domestik dan luar negri serta partnership.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Emas di Tengah Harga Cetak Rekor Tertinggi "Baru - baru ini Perseroan telah resmi bekerjasama dengan Swarozki dalam pengembangan inovasi produk perhiasan yang bermargin lebih tinggi. Untuk produk emas batangan, produk Emasku mendapatkan sertifikasi Halal dari MUI dimana semakin menjadi nilai tambah bagi produk Perseroan," tambahnya.
Pada semester I 2024, HRTA meraup pendapatan sebesar Rp8,24 triliun atau tumbuh 33,46% dari Rp6,18 triliun dari periode yang sama tahun 2023 lalu. Pertumbuhan pendapatan ditopang oleh peningkatan penjualan dalam emas murni sebesar 19,22% menjadi 7,42 ton dari sebelumnya 6,23 ton. Kenaikan pendapatan juga ditopang oleh kenaikan dari harga jual rata-rata atau
average selling price (ASP) sebesar 12,02% menjadi Rp1,10 juta per gram, dari sebelumnya sebesar Rp986.389 per gram. Selanjutnya, penjualan grosir termasuk ekspor berkontribusi sebesar 82,62%, diikuti penjualan ritel sebesar 16,88% dan gadai sebesar 0,45%. HRTA meraup laba bersih sebesar Rp 205,63 miliar naik 10,83% dari Rp185,53 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih