KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (
UNVR) dalam rilis kinerja kuartal-3 tahun 2024 meraih
profit Rp3 triliun dari nilai penjualan Rp27,4 triliun, meski masih dalam fase pemulihan kinerja emiten “UNVR” ini masih bisa dikatakan tangguh menimbang faktor eksternal yang kompleks. Dalam paparan Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap menjelaskan fokus aksi utama Perseroan mencakup lini-lini penting penggerak kinerja termasuk kategori, distribusi, biaya, dan organisasi.
Baca Juga: UNVR Kantongi Laba Rp 3 Triliun di Kuartal III-2024, Cek Rekomendasi Analis Bagi Benji, penguatan merek dan portofolio utama dilakukan melalui penyegaran format dari merek utama seperti Tresemme Serum, Ponds Sun Serum dan Royco Saus Tiram yang menghasilkan kontribusi positif dan diterima oleh pasar sejak diluncurkan. Hal ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk tetap relevan dan menarik minat konsumen. Tata kelola inventori, dan distributive trade (DT) juga menjadi bagian strategi transformatif yang juga ditopang pola pemasaran yang efektif, dan memaksimalkan channel digital sesuai preferensi pasar. Hal ini juga menunjang efektivitas biaya promosi pada aspek pemasaran dan distribusi. Benjie juga menambahkan bahwa Perseroan kini tengah fokus menata prioritas dan alokasi sumber daya sejalan dengan rencana strategis perseroan untuk penguatan masa depan. Tidak lupa, semua upaya ini diperkuat oleh organisasi yang adaprif melalui transformasi berkelanjutan, termasuk perubahan di tingkat kepemimpinan.
Baca Juga: Ini Penyebab Laba Unilever (UNVR) Tergerus 28,15% di Kuartal III "Kami sepenuhnya percaya bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk dilakukan. Kami berkomitmen untuk bangkit lebih kuat, tangguh, dan siap meraih peluang di masa depan," ujar Benjie dalam keterangannya, Jumat (25/10). Menurutnya, transformasi ini diharapkan membawa budaya perbaikan berkelanjutan dan inovasi, menciptakan organisasi yang adaptif terhadap perubahan. Benjie percaya bahwa transformasi organisasi akan membawa energi baru, budaya perbaikan berkelanjutan, dan inovasi. Dengan demikian, bisnis selalu siap untuk tantangan dan peluang di masa depan. "Kami tetap fokus menghasilkan inovasi berkualitas dan konsisten untuk konsumen kami, sembari terus menavigasi lanskap pasar yang berkembang pesat," jelas Benjie Menurut Lucia Nanny Lusida, Human Capital Expert dan International Certified Organization Transformation, transformasi ini juga sejalan dengan upaya sektor industri di tanah air yang terus mengintegrasikan berbagai sumber daya – mulai dari modal, lahan, teknologi, hingga kekayaan intelektual – sebagai sumber penciptaan nilai.
Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Unilever (UNVR) yang Cetak Kinerja Kurang Memuaskan “Langkah Unilever Indonesia untuk bertransformasi adalah strategi yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan responsivitas terhadap dinamika pasar. Ini akan memungkinkan perusahaan untuk lebih gesit dalam menanggapi perubahan tren konsumen dan kondisi pasar yang semakin kompleks,” ungkap Lucia. Namun, Lucia menyoroti bahwa setiap tahun selalu ada selisih antara jumlah lulusan baru dan ketersediaan lapangan kerja. "Kita perlu merubah paradigma menjadi 'tetap kerja' daripada sekadar mencari 'kerja tetap'," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto