KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (
BBNI) mencatatkan kredit restrukturisasi terus menurun hingga saat ini. Direktur Manajemen Risiko BNI, David Pirzada menyatakan hal ini mencerminkan perbaikan kondisi para debitur sejalan dengan kondisi ekonomi dan pandemi yang juga lebih baik. "BNI akan terus fokus untuk menurunkan
rasio loan at risk (LAR) khususnya untuk portfolio restrukturisasi terkait covid-19. Sebagian besar sudah berada di kondisi
low risk akan terus diupayakan untuk di unflag dan kembali membayar bunga komersial dan menjadi normal kembali," ujar David kepada Kontan.co.id pada pekan lalu. Ia melihat potensi
non performing loan (NPL) BNI pada tahun ini jauh lebih kecil dibanding tahun lalu. Sehingga BNI mencanangkan rasio NPL akan menurun signifikan sampai akhir 2022 menjadi di bawah 3%.
Baca Juga: 2 Cara Top Up LinkAja lewat BNI ATM dan Mobile Banking "CKPN coverage BNI juga terus menunjukkan peningkatan sejalan dengan membaiknya kualitas aset. Kami melihat bahwa
build up CKPN yang kami lakukan di tahun 2021 sudah cukup mencover potensi risiko," tambahnya. Lanjutnya, BNI masih melihat ada peningkatan CKPN untuk portfolio restrukturisasi covid-19 pada tahun ini. Khususnya yang berada di
high risk category tapi tidak terlalu besar.
"Sampai dengan Maret 2022 ini, CKPN coverage terhadap LAR dan juga portfolio restru Covid-19 sudah lebih baik lagi. Dengan ekspektasi akan ada penurunan yang signfikan dalam portfolio restr Covid-19 sejalan dengan membaiknya kondisi para debitur BNI, serta CKPN
coverage yang tinggi, merupakan mitigasi yang baik pada saat OJK mencabut relaksasi di Maret 2023," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto