JAKARTA. Lagi, rupiah menelan pelemahan sepanjang pekan. Tekanan yang tinggi dari eksternal tak punya daya redam internal akibat sajian data domestik yang ikut negatif. Di pasar spot, Jumat (11/12) valuasi rupiah merosot 0,28% ke level Rp 13.993 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Nilai ini pun sudah tergerus 1,14% dalam sepekan terakhir. Sedikit berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah sedikit terangkat 0,12% di level Rp 12.937 per dollar AS meski dalam sepekan terakhir tetap tergerus 0,75%.
Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures menjabarkan pelemahan yang terjadi sepekan ini tidak lain karena terseret spekulasi kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS Federal Reserve. The Fed akan mengumumkan rencana kenaikan bunga ini setelah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) 16 Desember mendatang. Alhasil, pasar bersikap hati-hati dan memilih untuk mengumpulkan dollar AS. Tidak heran mata uang di hadapan greenback terkapar. Padahal secara data ekonomi, AS cenderung tidak memuaskan pasar. Hanya saja tingkat probabilitas kenaikan suku bunga yang melesat ke level 78% di pekan ini jadi pendorong the greenback.