Food estate mulai digarap Oktober seluas 30.000 ha dari total 1,4 juta ha



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan mulai menggarap lahan cadangan pangan atau food estate pada Oktober mendatang. Luas lahan yang akan digarap pada tahap awal sebesar 30.000 hektare (ha) dari total 1,4 juta hektare lahan food estate keseluruhan.

"Lahan 30.000 ha ini penggarapannya akan dilakukan bulan depan (Oktober)," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai rapat terbatas, Rabu (23/9).

Syahrul menjelaskan, lahan tersebut nantinya akan ditanami padi untuk menambah pasokan beras. Waktu penanaman lahan seluas 30 ha tersebut ditargetkan selama 44 hari.


Nantinya penanaman akan menggunakan sejumlah teknologi pertanian dan melibatkan petani. Total lahan yang akan ditanami padi seluas 164.000 ha.

Baca Juga: Back up mentan, Prabowo akan tanam singkong di food estate

Tidak hanya penanaman, nantinya juga food estate akan didukung dengan pengolahan pada tingkat hilir. Sehingga petani yangbada akan menjual beras bukan lagi gabah.

"Kita berharap muara akhirnya adalah indsutri dan kita tidak menjual gabah disana yang ada adalah jual beras," terang Syahrul.

Selain padi, nantinya food eatate juga akan ditanami berbagai komoditas termasuk hortikultura dan perkebunan. Penanaman juga akan dilakukan oleh Kementerian Pertahanan.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bilang akan menanam singkong. Hal itu untuk mendukung ketersediaan bahan baku tepung yang dapat menghasilkan produk mie.

Prabowo mengatakan, program food estate akan terus dikembangkan ke depan. Nantinya total lahan yang akan dipakai seluas 1,4 juta ha di Kalimantan Tengah.

"Selanjutnya sampai 2025 meningkat terus, sasaran kita akhirnya adalah sampai 1,4 juta ha di akhir 2025," jelas Prabowo.

Asal tahu saja, pembangunan food estate akan dilakukan pertama kali di Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara. Nantinya food estate direncanakan juga akan dilakukan di provinsi lain.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meminta pembangunan food estate untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia. Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), Organisasi Pangan Dunia (FAO) memprediksi akan terjadi krisis pangan dunia.

Selain itu food estate juga disiapkan untuk mengantisipasi perubahan iklim. Jokowi meminta agar food estate dapat mengurangi ketergantungan impor pangan Indonesia.

Selanjutnya: Jokowi minta kalkulasi food estate untuk dikembangkan ke provinsi lain

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat