Food Station perkuat stok pangan jelang puasa



JAKARTA. PT Food Station Tjipinang Jaya memastikan bahwa harga dan pasokan beras menjelang puasa tahun ini relatif stabil. Sebagai BUMD pangan sekaligus pengelola tunggal Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Food Station bertanggungjawab untuk menjaga harga beras tetap stabi. Saat ini stok beras harian Food Station rata-rata 38.400 ton per hari.

Direktur Utama PT Food Station Arief Prasetyo Adi mengatakan stok beras untuk kebutuhan lebaran di DKI sudah aman dengan pasokan 38.400 ton per hari. Selain beras, Food Station juga menyiapkan 1 juta liter minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 11.000 per liter.

Kemudian, BUMD DKI ini juga menyiapkan stok gula sebesar 1.000 ton dengan harga Rp 12.500 per kilogram (kg) untuk memenuhi kebutuhan saat puasa dan lebaran.


"Jadi saat ini, harga beras di PIBC relatif stabil dan untuk memastikan pasokan aman, kami juga mendapatkan back up dari Perum BUlog sebanyak 100.000 ton beras," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (10/5).

Ia menjelaskan, pihaknya akan memasarkan produk Food Station ke sejumlah pasar yang dikelolah BUMN PD Pasar Jaya. Ada 40 pasar yang dikelola Pasar Jaya yang menjadi sasaran pendistribusian produk-produk yang dijual Food Station.

Untuk minyak goreng, Food Station menjual dengan dua kemasan, yang pertama kemasan 1 liter dengan harga Rp 11.000 per kg dan kedua kemasa 1,8 liter yang dibanderol Rp 22.500 per kemasan dan beras jenis IR I sekitar Rp 8.000 per kg.

Untuk menekan harga pangan, Food Station akan menggelar pasar murah di setiap hari di kelurahan-kelurahan di DKI Jakarta. Ia optiimis, kegiatan pasar murah ini mampu meredam laju inflasi sepanjang 2016 lalu.

Dan ia optimis hal serupa akan terjadi pada tahun 2017 ini. Sebab pada tahun ini, Food Station menargetkan akan memiliki stok beras sebesar 20.000 ton pada akhir tahun. Stok ini lebih tinggi dari stok tahun 2016 sebesar 12.000 ton.

Selain mengandalkan Bulog, Food Station juga melakukan pengadaan beras dengan turun langsung ke sentra-sentra produsen beras. Salah satunya ke gabungan kelompok tani (Gapoktan), Koperasi tani dan penggilingan padi. Food Station juga membeli beras pecah kulit yang bagus.

Nanti beras ini akan dimasukkan ke mesin penggilingan milik Food Station untuk jadi bahan baku raw material. Sementara kalau mendapatkan gabah, Food Station menaruhnya di sentra produksi di Majelengka untuk diolah jadi beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto