Ford berfokus membesarkan SUV dan Mobil Niaga



KONTAN.CO.ID - MICHIGAN. Ford Motor Co  berniat menanggalkan citranya sebagai produsen mobil sedan. Padahal, produsen mobil asal Amerika Serikat (AS) itu berhasil mencetak banyak produk unggulan di pasar tersebut, seperti Taurus dan Mustang. Namun di masa mendatang, Ford berniat untuk fokus membuat mobil jenis pikap, Sport Utility Vehicle (SUV) dan kendaraan komersial.

Dalam dua tahun mendatang, Ford hanya akan mempertahankan 10% dari total kapasitas produksinya untuk sedan dan mobil sport. Kapasitas produksi terbesar, hingga 90%, akan digunakan Ford untuk merek-mereknya yang kini lebih laku di pasar. Ya, ini memang strategi Ford untuk bertahan di di tengah persaingan industri otomotif global yang kian sengit. 

Kenaikan harga bahan bakar di AS dan resesi ekonomi membuat Ford bertekuk lutut. Perusahaan ini harus mencari cara agar bisa bertahan dengan mengikuti selera pasar. 


Untuk melalui masa transformasinya, Ford mempercayakan Jim Hackett sebagai pemimpin baru. "Rencana rasionalisasi untuk menggarap mobil penumpang adalah tindakan tegas dan kami yakini langkah ini telah ditunggu oleh investor," ujar Ryan Brinkman, analis otomotif dari JP Morgan Chase & Co dalam sebuah laporan seperti dikutip Reuters. 

Tampaknya rencana ini direspons positif oleh pasar. Ini terlihat dari harga saham Ford yang sempat menguat 3,8%, hingga menyentuh level tertinggi dalam enam minggu terakhir di perdagangan intraday, kemarin (27/4). 

Strategi yang dijalani Ford mirip dengan produsen otomotif Italia yakni Fiat Chsysler Automobiles NV yang mengubah produksi dari sedan menjadi Jeep SUV dan pikap. Chief Executive Officer (CEO) Fiat Chsysler Automobiles NV, Sergio Marchionne menargetkan bisa melampaui laba General Motors Co di pasar Amerika Utara sebelum dirinya pensiun di 2019.

Jessica Caldwell, analis untuk Edmunds.com, mengatakan langkah ini bisa menjadi apa yang dibutuhkan Ford, tapi bukan tanpa risiko. Jim Farley, presiden pasar global Ford  dalam sebuah wawancara yakin produk baru nanti akan mampu menahan kenaikan harga bensin,  "Kami merasa nyaman karena lineup baru ini menawarkan mobil dengan konsumsi bahan bakar yang lebih ekonomis," kata Farley.  

Editor: Rizki Caturini