KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) pada Senin (14/4). 

Setelah IPO, pergerakan harga saham FORE naik 34,04% pada perdagangan Senin (14/4) pagi.

Mengacu pada laporan keuangan dalam prospektus, FORE sebelumnya mengalami kerugian bersih sebesar Rp 33,8 miliar pada 2021, yang kemudian membengkak menjadi Rp 59,93 miliar di 2022. 

Situasi Memanas, Baca Business Insight untuk Tentukan Investasi yang Pas

Baca Juga: Fore Kopi Indonesia (FORE) Resmi Melantai di Bursa, Harga Sahamnya Naik 34%

Namun pada 2023, perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,15 miliar.

Co-Founder sekaligus CEO Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE), Vico Lomar menyebutkan, pencapaian ini didorong oleh performa outlet yang konsisten menghasilkan hasil positif.

"Itulah yang kita lakukan, yakni menjaga kualitas, menjaga kepercayaan dari masyarakat yang beli Fore dan secara inovasi terus kita lakukan," kata Vico di gedung BEI, Senin (14/4).

Hingga periode September tahun 2024, FORE mampu membukukan laba bersih mencapai Rp 42,34 miliar.

Rencana Ekspansi Tahun 2025

Untuk tahun ini, Vico mengatakan bahwa pihaknya menargetkan untuk membuka 55 outlet baru. Dengan begitu, FORE akan memiliki 300 gerai di seluruh Indonesia, termasuk kota tier 2 dan tier 3.

Baca Juga: Incar Peluang Kopi Indonesia, Fore Pilih Gelar IPO

"Ekspansi akan tersebar ke seluruh Indonesia, bahkan tahun ini kita sudah bisa masuk ke Timur Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, dalam lima tahun ke depan, Fore membidik total memiliki 600 outlet. Meski begitu, perusahaan belum memiliki rencana untuk ekspansi ke luar negeri dalam waktu dekat

"Indonesia memiliki market yang masih besar dan juga berkembang," jelasnya.

Dengan rencana pembukaan outlet tersebut, pihaknya berharap profit bisa meningkat 70%-80% di sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News