Forest Watch minta pemerintah buka ekspor kayu log



JAKARTA. Forest Watch Indonesia meminta pemerintah membuka ekspor kayu bulat atau kayu log. Dengan begitu diharapkan bisa meningkatkan harga jual kayu Indonesia.

Togu Manurung, Ketua Perkumpulan Forest Watch Indonesia menuturkan pemerintah harus melakukan intervensi atas harga kayu Indonesia yang terlalu murah. Menurutnya, harga kayu Indonesia saat ini dua kali lebih murah dibandingkan harga kayu internasional.

“Harga kayu Indonesia jenis Meranti sekarang ini sekitar US$ 125 sampai US$ 150 per meter kubik. Bandingkan dengan harga kayu internasional sebesar US$ 450 per meter kubik,” kata Togu, Selasa (17/2).


Togu mengungkapkan, murahnya harga kayu Indonesia salah satunya disebabkan perusahaan kertas masih bertumpu pada pasokan kayu yang berasal dari hutan alam. Hal ini tercermin dari rendahnya realisasi penanaman tahun 2014 dari target. Padahal konsesi hutan tanam industri (HTI) selalu diperluas.

Dampak dari murahnya harga tersebut, membuat kayu Indonesia rawan diselundupkan ke luar negeri.

Itu sebabnya, Togu meminta pemerintah sebaiknya membuka ekspor kayu bulat. Selain menekan angka penyelundupan, juga bisa mendatangkan pemasukan bagi negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan