KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks Dollar Amerika Serikat (AS) tergelincir pada hari Selasa (22/5) setelah enam hari berturut-turut membubung naik. Penurunan ini dipicu oleh imbal hasil (yield) surat utang AS yang menurun dan investor mencari insentif baru untuk membeli mata uang lain setelah reli hampir 7% sejak pertengahan Februari. Tren kenaikan dollar AS baru-baru ini didukung oleh data optimis ekonomi AS yang membuat Federal Reserve, bank sentra AS, berda di jalur untuk menaikkan suku bunga setidaknya dua kali lebih sering tahun ini. Sebaliknya, bank-bank sentral utama negara-negara lain seperti Bank of Japan sedang tidak berada dalam mode pengetatan. "Dolar AS mungkin memerlukan dosis katalis baru untuk mempertahankan pertumbuhannya, "kata Mazen Issa, ahli strategi FX senior di TD Securities di New York.
[FOREX] Dolar AS menanti rilis risalah FOMC 1-2 Mei 2018, malam nanti
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks Dollar Amerika Serikat (AS) tergelincir pada hari Selasa (22/5) setelah enam hari berturut-turut membubung naik. Penurunan ini dipicu oleh imbal hasil (yield) surat utang AS yang menurun dan investor mencari insentif baru untuk membeli mata uang lain setelah reli hampir 7% sejak pertengahan Februari. Tren kenaikan dollar AS baru-baru ini didukung oleh data optimis ekonomi AS yang membuat Federal Reserve, bank sentra AS, berda di jalur untuk menaikkan suku bunga setidaknya dua kali lebih sering tahun ini. Sebaliknya, bank-bank sentral utama negara-negara lain seperti Bank of Japan sedang tidak berada dalam mode pengetatan. "Dolar AS mungkin memerlukan dosis katalis baru untuk mempertahankan pertumbuhannya, "kata Mazen Issa, ahli strategi FX senior di TD Securities di New York.