KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Forge Ventures yang berkantor pusat di Singapura Selasa (28/9), mengumumkan penutupan pertama dana investasi debut mereka senilai US$21,88 juta (
oversubscribed). Forge Ventures didirikan oleh veteran dari ekosistem startup, Tiang Lim Foo dan Kaspar Hidayat, dalam kemitraan dengan Alto Partners, salah satu Multi-Family Offices pertama yang didirikan oleh dan untuk pengusaha terkemuka serta investor generasi berikutnya di Asia. Perusahaan ini bertujuan untuk mendukung para pendiri visioner dalam membangun generasi selanjutnya dari bisnis category-defining pada tahap awal di Asia Tenggara.
Baca Juga: PJB luncurkan konsep Re-Forge untuk pengelolaan pembangkit berbiaya kompetitif Tiang Lim Foo, Co-founder dan Partner Forge Ventures mengatakan, ekosistem startup di Asia Tenggara sedang berada pada titik perubahan dengan kelimpahan akan modal, para pendiri menuntut lebih banyak dari investor awal mereka. "Kami adalah operator sehingga kami tahu apa yang diperlukan untuk beralih dari nol ke satu. Inilah sebabnya kami dapat membangun keyakinan lebih awal dan menjadi modal institusional pertama yang mendukung sebuah startup," kata Tiang dalam siaran pers, Selasa (28/9). Menurutnya, para pendiri dari kemitraan mengandalkan pihaknya untuk terlibat pada setiap aspek pembangunan perusahaan mulai dari ide hingga
go-to-market (GTM). Teknologi, komunitas, dan jaringan internal milik Partner Forge Ventures merupakan kekuatan ganda bagi portofolio perusahaan. Untuk pertama kalinya di Asia Tenggara, Forge Ventures mengumpulkan basis mitra terbatas yang dirancang untuk membantu para pendiri dalam kemitraan. Mayoritas dari Kemitraan Terbatas (LP) dalam dana investasi tersebut adalah pendiri dan operator di perusahaan teknologi dan startup terkemuka termasuk Airbnb, Carousell, Fabelio, Facebook, Funding Societies, GajiGesa, Grab, Kopi Kenangan, Qoala, Stripe, dan lainnya. Untuk memastikan bahwa para mitra mendapatkan kesempatan untuk bekerja secara dekat dengan setiap pendiri, Forge Ventures akan membangun portofolio terkonsentrasi pada 15 perusahaan selama tiga tahun ke depan dengan fokus di Singapura dan Indonesia. Hingga saat ini, dana investasi tersebut telah menghasilkan tiga investasi: Vouch, platform Software-as-a-Service (SaaS) pramutamu digital yang berkantor pusat di Singapura untuk industri perhotelan; Dropezy, layanan pengiriman bahan makanan yang cepat di Indonesia; dan Marathon, bisnis bimbingan belajar K-12 berbasis di Vietnam yang mendemokratisasikan akses ke tutor pilihan. “Meskipun kami menyediakan modal untuk startup, kami melihat diri kami sebagai mitra dan penasihat yang pertama dan terdepan bagi para pendiri yang bekerja sama dengan kami. Tidak seperti investor lainnya, kami mengalokasikan sebagian besar waktu kami untuk bekerja dengan para pendiri sehingga kami dapat membuat perbedaan,” kata Kaspar Hidayat, Co-founder dan Partner Forge Ventures. Duc Pham, CEO dan Co-founder Marathon menjelaskan, pihaknya bertemu dengan Kaspar dan Tiang hampir setiap akhir pekan selama tiga bulan sebelum pihaknya memasukkan Marathon dan pihaknya sangat terkesan dengan kemampuan mereka untuk tidak hanya berpikir pada tingkat strategis tetapi juga memahami akar permasalahan dan bersikap taktis. "Wawasan dan saran mereka sangat berharga saat kami memikirkan cara untuk membangun bisnis kami. Kami bangga menjadi salah satu investasi pertama mereka,” ujar Duc Pham. Foo hadir dengan pengalaman lebih dari satu dekade dalam membangun, mengoperasikan, dan berinvestasi di perusahaan rintisan pada wilayah tersebut.
Baca Juga: 10 e-commerce dengan pengunjung terbanyak di Indonesia, Tokopedia kembali ke puncak Dia adalah mitra ventura di Next Billion Ventures, dan menjabat sebagai mitra di dana investasi tahap awal yang berbasis di Singapura, SeedPlus, dan portofolionya mencakup investasi awal di perusahaan-perusahaan terkemuka Asia Tenggara termasuk Qoala, Rukita, Homage, dan CardUp. Sebelumnya, sebagai Kepala Pengembangan Pasar untuk Evernote di Asia Pasifik, ia telah membantu meningkatkan basis pengguna dan pendapatan perusahaan di wilayah tersebut sebanyak 10 kali lipat.
Hidayat sebelumnya memegang berbagai peran investasi di 500 Startups, Venturra Capital, Koru Partners dan Maloekoe Ventures, di mana ia berinvestasi di beberapa startup dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara termasuk Grab, Bukalapak, Zilingo, Carsome dan Carro. Dia sebelumnya menjabat sebagai VP (Vice President) di Pomelo, di mana ia meluncurkan dan mengelola bisnis di Indonesia dan mengawasi pemasaran dan intelijen bisnis secara regional. “Tiang adalah salah satu investor pertama kami, bahkan sebelum produk kami diluncurkan di pasar. Dia memainkan peran penting dalam hal GTM dan strategi, dan sangat membantu dalam mendapatkan karyawan dan investor penting. Saya sangat senang dapat memiliki kesempatan untuk mendukung Tiang dan Kaspar dalam membangun Forge Ventures. Saya percaya pendekatan yang dipimpin oleh operator Forge Venture akan mengubah permainan bagi para pendiri tahap awal," kata Harshet Lunani, Co-founder dan CEO Qoala. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto