KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan bahwa format debat calon presiden tidak ada perubahan dan pembaharuan meskipun menuai kritik dari publik. "Format debat tidak mengalami perubahan. Jadi akan terapkan untuk debat kedua dan seterusnya," ungkap Komisioner KPU August Mellaz saat dihubungi Jumat (15/14). August menjelaskan acara debat akan berlangsung selama 150 menit. Namun, durasi khusus debat yaitu 120 menit.
Debat dibagi menjadi 6 segmen. Setiap calon dapat saling sanggah dalam 4 segmen, yaitu pada segmen 2,3,4 dan 5. Sementara pada segmen 1, khusus pemaparan visi dan misi. Adapun segmen ke-6 penyampaian pernyataan pamungkas setiap calon. Baca Juga: KPU dan Bawaslu Bakal Dalami Temuan PPATK Soal Transfer Masif Jelang Pemilu KPU telah menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1). Serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2) dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. (nomor urut 3). Sama seperti debat sebelumnya, debat pilpres 2024 juga dilaksanakan sebanyak lima kali. Adapun tema yang akan dibahas meliputi Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital, Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur, dan perkotaan. Sebelumnya, Pengamat politik kebijakan publik Universitas Indonesia (UI) Vishnu Juwono menilai pengemasan debat capres sangat kaku, penuh protokoler, dan sarat seremonial. "Dengan pengemasan debat seperti ini, para kandidat capres menjadi sangat terbatas waktunya dalam merespons pertanyaan," kata Vishnu dalam keterangannya, Kamis (14/12). Menurutnya, perlu adanya pembaruan dalam format debat, dan KPU dapat mencontoh format debat kandidat presiden atau perdana menteri di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris Raya, Prancis, atau Australia. Senada, Wakil Komandan Tim Fanta (pemilih muda) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo ikut menyoroti format debat capres 2024 itu. Baca Juga: Ganjar-Mahfud Janji Menyediakan 17 Juta Lapangan Kerja Baru