Formosa Ingredient bakal IPO, begini kinerja keuangan produsen Boba King tersebut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan perusahaan produsen boba yang melepas sahamnya ke publik. Adalah PT Formosa Ingredient Factory Tbk yang sedang menggelar initial public offering (IPO).

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan di laman e-IPO, Formosa Ingredient Factory berdiri pada 2016 dan memiliki kegiatan usaha utama pada bidang produksi produk tapioca pearl, topping jelly, popping boba, premium sauce, syrup dan premix powder. Perseroan memproduksi berbagai varian produk dengan merek Boba King.

Dalam aksi korporasi ini, Formosa Ingredient akan melepas 140 juta lembar saham baru atau setara 12,11%  dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nominal Rp 50. Harga penawaran dipasang di harga Rp 250 - Rp 280. Dengan demikian, Perseroan meraup dana segar sebesar Rp 35 miliar hingga Rp 39,2 miliar dari gelaran IPO.


Hingga Agustus 2021, perseroan mencatatkan total aset sebesar Rp 104,18 miliar. Rinciannya, liabilitas sebesar Rp 9,55 miliar dan ekuitas sebesar Rp 94,63 miliar.

Baca Juga: Intip profil Formosa Ingredient, produsen Boba King yang bakal IPO

Sampai akhir Agustus 2021, Formosa Ingredient Factory membukukan pendapatan sebesar Rp 46,7 miliar. Angka itu tumbuh 6,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 43,87 miliar.

Dalam prospektus disebutkan, pertumbuhan penjualan tersebut didorong dari berbagai pelanggan kunci yang semakin meningkat daya kepercayaannya sehingga terjadi peningkatan penjualan pada makanan dan minuman. Adapun segmen makanan dan minuman menyumbang pemasukan sebesar Rp 46,92 miliar. Sedangkan, penjualan mesin menyumbang pemasukan sebesar Rp 50 juta. 

Laba bersih tahun berjalan Formosa Ingredient tercatat sebesar Rp 11,31 miliar pada akhir Agustus 2021. Angka itu turun 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,78 miliar.

Sementara, untuk kinerja tahun 2020 Formosa mencatatkan performa positif. Perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan dan laba bersih, masing-masing 49,13% YoY menjadi Rp 68,57 miliar dan 7,24% YoY menjadi Rp 18,79 miliar.

Baca Juga: Nusantara Pelabuhan (PORT) catatkan pemasukan dari dividen interim Rp 460 miliar

Masih mengutip prospektus, manajemen berkeyakinan perseroan memiliki prospek usaha yang cukup baik, terutama dari segi produk lantaran pionir dari produk Boba yang diproduksi di Indonesia. Kemudian, perseroan memiliki berbagai pelanggan kunci yang tersebar diseluruh Indonesia, hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan penjualan dari tahun 2017–2020 yang tumbuh secara CAGR sebesar 203%.

Selain itu, kontribusi makanan dan minuman terhadap PDB menurut pengeluaran juga sangat besar, di atas 20%. Hal itu menggambarkan bahwa makanan dan minuman merupakan pengeluaran terbesar masyarakat Indonesia sehingga pangsa pasar juga sangat besar. Lalu, makanan dan minuman juga merupakan salah satu industri yang cukup tahan dengan ketidakpastian perekonomian saat ini.

Sejalan dengan potensi tersebut, pada tahun 2021 ini Formosa juga telah mempersiapkan pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 4.000 ton menjadi 25.000 ton per tahun. Perseroan juga memproyeksikan penjualan pada tahun 2021–2025 bisa meningkat secara rata–rata sebesar 20%.

Selanjutnya: Indah Kiat (INKP): Permintaan produk kertas masih menjanjikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi