KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya peningkatan produksi Blok Rokan dengan metode Enhance Oil Recovery (EOR) pasca alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia kepada PT Pertamina (Persero) dikabarkan masih menemui kendala. Pasalnya, Chevron enggan memberikan satu formula, dari empat formula EOR yang diperlukan. Mengenai kondisi itu, pengamat energi Salis S. Aprilian mengatakan, seharusnya bisa dilihat terlebih dulu bagaimana perjanjian Chevron dengan SKK Migas. Jika sudah di cost recovery, maka semestinya SKK Migas bisa masuk dan nantinya diberikan kepada operator yang baru. Jika semuanya masih menggunakan biaya Chevron dan belum close out, maka Salis menyarankan agar Chevron bisa diajak bermitra dengan Pertamina untuk melakukan investasi di Blok rokan secara business to business (B to B).
Formula EOR Blok Rokan terganjal restu Chevron? Begini saran pengamat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya peningkatan produksi Blok Rokan dengan metode Enhance Oil Recovery (EOR) pasca alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia kepada PT Pertamina (Persero) dikabarkan masih menemui kendala. Pasalnya, Chevron enggan memberikan satu formula, dari empat formula EOR yang diperlukan. Mengenai kondisi itu, pengamat energi Salis S. Aprilian mengatakan, seharusnya bisa dilihat terlebih dulu bagaimana perjanjian Chevron dengan SKK Migas. Jika sudah di cost recovery, maka semestinya SKK Migas bisa masuk dan nantinya diberikan kepada operator yang baru. Jika semuanya masih menggunakan biaya Chevron dan belum close out, maka Salis menyarankan agar Chevron bisa diajak bermitra dengan Pertamina untuk melakukan investasi di Blok rokan secara business to business (B to B).