Formula HBA Direvisi, Pemerintah Tetap Pertahankan Target Produksi Batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru saja merevisi formula Harga Batubara Acuan (HBA).

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Lana Saria mengatakan, pemerintah tidak akan mengubah rencana produksi batubara nasional untuk tahun ini pasca revisi formula HBA dilakukan.

"Pemerintah ke depan tidak akan merevisi target produksi nasional kecuali perubahan yang diajukan oleh badan usaha sesuai dengan kinerja perusahaan," kata Lana kepada Kontan.co.id, Senin (13/3).


Lana melanjutkan, demi tetap menjaga tingkat penerimaan negara atas royalti batubara maka ketentuannya tetap mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2019.

"Naik turunnya penerimaan negara atas royalti batubara akan terjadi sesuai dengan fluktuasi harga yang dipengaruhi oleh supply dan demand," imbuh Lana.

Baca Juga: Ada Revisi Formula HBA, ABM Investama (ABMM) Siap Jaga Target Produksi

Sebelumnya, sejumlah pelaku usaha menyambut positif langkah pemerintah merevisi formula HBA.

Sekretaris Perusahaan Golden Energy Mines Sudin Sudiman menyampaikan, pihaknya menyambut baik atas revisi perhitungan HBA oleh pemerintah.

"Formula HBA baru mendekati realita harga pasar,  terutama dalam perhitungan royalti," imbuh dia, Senin (13/3).

Dia memperkirakan revisi HBA ini akan memberi pengaruh positif terhadap kinerja GEMS baik pada 2023 maupun seterusnya.  Hanya saja, rincian dan proyeksi terkait dampak lebih lanjut dari revisi HBA tersebut masih dibahas oleh tim keuangan GEMS.

Senada, PT ABM Investama Tbk (ABMM) menargetkan produksi tahun ini tetap terjaga seiring langkah pemerintah merevisi formula harga batubara acuan (HBA).

Direktur ABMM Adrian Erlangga menyambut positif kebijakan pemerintah merevisi formula HBA. Meski demikian, pihaknya belum akan mengubah rencana produksi di tahun ini.

"Dengan formula yang baru seharusnya sudah mendekati harga jual yang terjadi. (Tapi) produksi kita akan tetap," kata Adrian kepada Kontan, Senin (13/3).

Adrian melanjutkan, revisi formula HBA menjadi bentuk dukungan pemerintah bagi pelaku usaha. Apalagi, penyesuaian ini dinilai membuat HBA lebih merefleksikan harga jual riil. Selain itu, Adrian menegaskan, pihaknya siap memenuhi ketentuan royalti yang bakal ditetapkan pemerintah seiring perubahan formula HBA ini.

Asal tahu saja, untuk tahun ini pemerintah menargetkan produksi batubara mencapai 694 juta ton. Adapun, realisasi produksi batubara di tahun 2022 mencapai 687 juta ton atau setara 103% dari target 663 juta ton.

Baca Juga: Perhitungan HBA Direvisi, Ini Kata Adaro Energy (ADRO)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat