KONTAN.CO.ID - Nama Forrest Li saat ini sudah tidak asing lagi di dunia teknologi Asia. Pendiri dan CEO Sea Limited ini pun sekarang menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Forrest Li adalah bos dari Garena, Shopee, dan banyak merek digital lainnya. Lewat visinya yang luar biasa, Sea berkembang dari
startup regional menjadi salah satu raksasa digital yang berpengaruh di kawasan. Visi Li untuk membangun ekosistem digital terpadu mendorong strategi agresif ekspansi produk dan investasi yang membuat Sea menjadi perusahaan publik dengan kapitalisasi besar di pasar internasional.
Baca Juga: Kisah Michael Dell Sukses Masuk 10 Besar Orang Terkaya di Dunia Mendirikan Garena, Cikal Bakal Sea
Forrest Li mendirikan Garena, yang kelak menjadi Sea, pada tahun 2009. Dirinya mulai dengan fokus pada pengembangan dan distribusi game digital. Saat ini Garena adalah pengembang dan
publisher game
online terkemuka dengan jangkauan global di lebih dari 160 pasar. Free Fire adalah salah satu game pertama Garena yang mendunia dan popularitasnya belum meredup hingga saat ini. Sekarang, sudah ada banyak game yang rilis di bawah pengawasan Garena. Di antaranya adalah Call of Duty: Mobile, Delta Force, Arena of Valor, hingga League of Legends. Dari sana, Li memperluas cakupan usaha dengan mendirikan Shopee untuk
e-commerce dan SeaMoney untuk layanan finansial. Semuanya lahir sebagai bagian dari strategi membangun “
one-stop digital ecosystem” bagi konsumen dan pelaku usaha di Asia Tenggara. Setelah memiliki banyak unit bisnis, Li mendirikan Sea sebagai induk. Garena, Shopee, SeaMoney, dan bisnis lainnya kini ada di bawah payung Sea.
Baca Juga: Profil Stanley Kroenke: Raja Real Estat, Kuasai Banyak Klub Olahraga Kesuksesan Unit Bisnis Utama
Garena adalah pembuka jalan bagi Forrest Li untuk menguasai pasar digital Asia. Setelahnya, Shopee dan SeaMoney sukses memperluas kekuasaan. Shopee tumbuh menjadi platform
e-commerce terbesar di beberapa pasar ASEAN. Dilansir dari
Reuters, pada 2024-2025 Shopee dilaporkan mengalami pemulihan margin dan membantu peningkatan pendapatan Sea secara signifikan. Shopee awalnya dikembangkan di Singapura, namun dengan cepat memperluas jangkauan ke hampir seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, hingga Brasil di Amerika Latin. Forrest Li mendirikan Shopee dengan konsep
mobile-first marketplace, menyesuaikan perilaku pengguna yang semakin bergantung pada
smartphone. Sementara itu, SeaMoney mencatat pertumbuhan tajam pada transaksi dan produk kredit digital. SeaMoney tumbuh sebagai layanan keuangan digital yang menyediakan dompet elektronik dan pinjaman mikro bagi jutaan pengguna. Awalnya, SeaMoney dirancang sebagai sistem pembayaran internal untuk Shopee dan Garena. Namun seiring meningkatnya transaksi digital di Asia Tenggara, SeaMoney berkembang menjadi platform
fintech independen
Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Industri Fashion Dunia Tahun 2025 Masuk Jajaran Orang Terkaya di Singapura
Dalam catatan terbaru
Forbes per 7 November 2025, Forrest Li saat ini ada di peringkat kedua dalam daftar orang terkaya di Singapura. Kekayaan Forrest Li untuk sementara ada di angka US$ 9,9 miliar atau sekitar Rp 165,3 triliun. Li masuk dalam jajaran orang terkaya di Singapura setelah mencatatkan Sea di Bursa Efek New York pada tahun 2017. Pada tahun 2023, Sea membukukan laba bersih tahunan pertamanya sejak IPO. Didukung oleh Tencent, Sea juga menarik investor lain seperti perusahaan ekuitas swasta General Atlantic dan putra miliarder Malaysia Robert Kuok, Kuok Khoon Hua.
Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Asia Tenggara Akhir Oktober 2025: Miliarder Indonesia Mendominasi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News