Forum CSR Indonesia Dorong Mekanisme Pendanaan Multipihak



KONTAN.CO.ID - Benua Asia tahun ini kembali dihantam gelombang panas ekstrem. Para pakar iklim menyimpulkan, bahwa tren pemanasan global dan perubahan iklim berkontribusi menjadikan gelombang panas semakin berpeluang terjadi lebih sering. Sebagai upaya memitigasi krisis iklim yang telah melanda banyak negara di dunia, Pemerintah Indonesia bersama para mitra telah meluncurkan Global Blended Finance Alliance (GBF) melalui Tri Hita Karana (THK) Forum saat pelaksanaan KTT G20 di Bali pada November 2022.

GBF yang diinkubasi oleh THK Forum sangat penting untuk membuka pendanaan antar negara dan mitra yang ditujukan memitigasi krisis iklim, lingkungan serta mereplikasi solusi pembiayaan campuran multipihak.

Salah satu bentuk mitigasi krisis iklim yang dapat dilakukan adalah melalui dekarbonisasi, mengacu pada upaya mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti CO2, dari berbagai sektor. Hal ini sejalan dengan salah satu hasil KTT G20 di Bali, yakni komitmen Indonesia dalam mencapai emisi nol karbon melalui kerja sama Just Energy Transition Partnership (JETP).


Tantangan dalam dekarbonisasi mencakup ketergantungan pada bahan bakar fosil, infrastruktur yang harus diubah, dan kebutuhan akan pendanaan yang cukup besar. Namun, ada juga peluang yang muncul, seperti inovasi teknologi, keberlanjutan ekonomi, dan kepemimpinan global.

Dalam rangka mengedukasi khalayak umum tentang pentingnya dekarbonisasi, Forum CSR Indonesia yang merupakan organisasi sosial yang juga menjadi mitra strategis dari pemerintah serta berbagai kalangan baik Dunia Usaha, BUMN, BUMD, Yayasan, Universitas dan NGOs mengadakan Seminar Sustainability Talks 2023 di Soehanna Hall, The Energy Building, Jakarta pada Rabu (5/7/2023).

Sustainability Talks 2023 mengangkat tema “Dekarbonisasi: Tantangan & Peluang” dan menghadirkan pemateri yang berkompeten di bidangnya. Sesi ini diisi oleh Plt Dirjen Dayasos Kementerian Sosial RI Beni Sujanto, Sesditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Tulus Laksono, Wakil Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Tbk Ardiansyah Chaniago, Chief of Corporate Affairs PT Astra International, Tbk Diah S. Febrianti dan Senior Manager Sustainability PT Medco E&P Indonesia Ibrahim Arsyad.

Ketua Umum Forum CSR Indonesia, Mahir Bayasut yang turut hadir pada seminar tersebut menyampaikan bahwa Sustainability Talks merupakan forum akademik dan praktisi yang dikemas dalam konsep kegiatan seminar. Kegiatan ini dimaksudkan agar dapat memberikan banyak insights serta inspirasi bagi pelaku bisnis dan institusi tentang bagaimana strategi untuk menciptakan bisnis dan industri yang berkelanjutan lintas sektor pada era digitalisasi ini.

“Kami mendukung agenda Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi dalam cara yang berkelanjutan, salah satunya melalui dekarbonisasi. Melalui seminar ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman mendalam tentang tantangan dan peluang terkait dekarbonisasi dalam menghadapi perubahan iklim global.

Sustainability Talks kali ini juga sebagai upaya kami untuk mengamplifikasi program pendanaan multipihak yang diinisiasi oleh pemerintah sebagai instrumen harmonisasi program CSR perusahaan dan memitigasi krisis iklim. Sehingga diharapkan dapat turut menyukseskan target dekarbonisasi menuju Indonesia net zero emission pada 2060” ujar Mahir.

Padmamitra Award 2022 Umumkan Pemenang dari 11 Kategori

Pada kesempatan yang sama, Kementerian Sosial bekerja sama dengan Forum CSR Indonesia juga melaksanakan Padmamitra Award 2022. Pemenang Padmamitra Award 2022 resmi diumumkan di Soehanna Hall, The Energy Building, Jakarta pada Rabu (5/7/2023) dan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin serta didampingi oleh Ketua Umum Forum CSR Indonesia, Mahir Bayasut.

Terdapat 11 kategori penghargaan antara lain, Pelestarian Lingkungan & Biodiversity (PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Semen Padang, Adaro Energy Indonesia dan PT Eigerindo MPI), Ketunaan Sosial & Penyimpangan Perilaku (PT Pertamina Fuel Termial Parepare), Kebencanaan (PT Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu), Pengentasan Kemiskinan (PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Cilacap dan Petrosea Tbk), Keagamaan yang Inklusif (PT Kaltim Nitrate Indonesia).

Kemudian kategori Pemberdayaan & Pengentasan Disabilitas (PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Boyolali), Kesehatan (PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Jakarta dan PT PLN Indonesia Power Priok POMU), Pendidikan yang Berkualitas (PT Telkom Indonesia dan Sinar Mas Land), Ekonomi Digital (Tokopedia), Penanganan Keterpencilan (PT Paiton Energy) dan yang terakhir adalah kategori Kewirausahaan (PT Astra International Tbk, PT Vale Indonesia Tbk dan ExxonMobil Cepu Limited).

PLT Dirjen Dayasos Kementerian Sosial RI Beni Sujanto melalui keterangan resminya menyampaikan bahwa Padmamitra Award sebagai bentuk apresiasi kepada dunia usaha meliputi Perusahaan Swasta, BUMN, dan BUMD yang telah berkontribusi terhadap kesejahteraan sosial di Indonesia.

“Kami berharap melalui Padmamitra Award, kegiatan CSR di seluruh Indonesia dapat lebih merata dan perusahaan dapat berkolaborasi pada Program PENA (Pahlawan Ekonomi Nusantara) yang merupakan program inisiasi dari Kementerian Sosial. PENA diselenggarakan dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat penerima bantuan sosial agar dapat mengembangkan kewirausahaan dengan memberikan bantuan usaha.” ujar Beni.

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Padmamitra Award 2022, Rio Zakarias W. menambahkan bahwa, sebelumnya pada seleksi administrasi yang dilakukan oleh panitia pelaksana pada bulan September hingga Oktober 2022, terdapat 155 perusahaan yang mendaftar dari seluruh Indonesia.

Kemudian dari 155 peserta, sebanyak 69 perusahaan berhasil untuk ke tahapan selanjutnya, yaitu mengikuti seleksi wawancara oleh tim juri dari akademisi hingga profesional pada November 2022 di di Hotel Ashley, Jakarta. Selanjutnya dari 69 perusahaan yang telah mengikuti seleksi, akhirnya tim juri menetapkan sebanyak 20 perusahaan menjadi pemenang Padmamitra Award 2022 dari 11 kategori.

Tim juri yang terlibat antara lain, mantan Wakil Mendikbud yang kini menjabat sebagai Rektor YARSI Prof. Dr. Fasli Jalal, PhD., Direktur ISA Maria R. Nindita Radyati Ph.D, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Sosial Suryani S. Motik, Praktisi CSR dan Sustainability Amalia Yunita, dan Praktisi Sustainability Achmad Adhitya Ph.d, Jalal dan M Satria.

“Padmamitra Award 2022 memiliki unsur penting dalam pelaksanaannya yakni sebagai apresiasi atas kepedulian pelaku usaha terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Selain itu, terlaksananya Padmamitra Award 2022 adalah upaya menumbuhkan motivasi dan keteladanan di kalangan dunia usaha,” pungkas Rio.

Tentang Forum CSR Indonesia

Forum CSR Indonesia, merupakan organisasi sosial yang juga menjadi mitra strategis dari Pemerintah serta berbagai kalangan baik Dunia Usaha, BUMN, BUMD, Yayasan, Universitas dan NGOs yang dibentuk sebagai sebuah forum dalam rangka meningkatkan kepedulian, kemampuan, dan tanggung jawab dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga, berkelanjutan, efektif, dan masif.

Mewujudkan sinergitas peran dan tanggung jawab sosial organisasi (dunia usaha, lembaga kesejahteraan sosial, perguruan tinggi, masyarakat, pemerintah dan pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat) dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang berkeadilan sebagai upaya percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya, selain memperkuat dan memperbanyak keanggotaan, Forum CSR Indonesia juga menjalin kerja sama dan kemitraan dengan berbagai lembaga, instansi, organisasi sosial dan profesi, asosiasi, dan lain-lain, yang memiliki kesamaan visi, misi dan tujuan dalam penyelenggaraan kegiatan kesejahteraan sosial.

Baca Juga: Hapus Kemiskinan Ekstrem di 2024, Wapres Minta Program CSR Tepat Sasaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti