Forum G20 berusaha menyeimbangkan ekonomi dunia



JAKARTA. Menteri Keuangan akan menjadi delegasi Indonesia dalam ajang pertemuan 20 negara dengan perekonomian besar di dunia. Salah satu isu yang dibawa dalam forum itu adalah membahas ketidakseimbangan ekonomi dunia.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro menerangkan isu imbalances ekonomi global itu penting. “Karena untuk mencegah krisis global masa yang akan datang,” ungkapnya, Rabu, (13/4).

Bambang menambahkan gejala-gejala itu sudah terlihat misalnya defisit perdagangan China dengan Amerika Serikat yang dilihat jangka panjang dapat mengganggu stabilitas ekonomi dunia. “G20 akan diselenggarakan pada di Washington DC, Amerika Serikat selama dua hari dari tanggal 14-15 April 2011,” terangnya.


Pengamat ekonomi Danareksa Purbaya Yudhi Sadewa menuturkan ketidakseimbangan ekonomi global akibat China dan Amerika sudah berlangsung lama dan jika itu dibiarkan akan berdampak pada krisis global.

“Selain itu juga ada desakan dari IMF yang dalam outlook ekonomi globalnya mereka memberi peringatan mengenai capital inflow yang masuk seharusnya menjadi catatan dalam forum G-20,” paparnya. Dampak cepat pencabutan arus modal yang masuk akan membahayakan negara-negara di Asia.

Bambang menambahkan selain isu itu, pokok-pokok masalah yang akan dibahas di G-20 adalah reformasi sistem keuangan international, dan masalah stabilisasi pangan yang juga penting untuk dicari pemecahannya.

Sekadar catatan Kelompok 20 ekonomi utama adalah terdiri dari 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Secara resmi G-20 dinamakan The Group of Twenty (G-20), berisi dua puluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari masing-masing negara anggota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.