Foxconn: Indonesia kawasan manufaktur masa depan



BEIJING. Foxconn Technology Group asal Taiwan melihat Indonesia sebagai negara prioritas untuk berinvestasi. Foxconn melirik Indonesia setelah sepakat menyediakan komponen Blackberry, sementara perusahaan asal Kanada tersebut ingin memulihkan pasar di Indonesia. 

Terry Gou, Chairman Foxconn mengakui, Indonesia merupakan negara potensial. Dia bilang, dibanding India, Indonesia menjadi tempat yang tepat menggantikan China sebagai kawasan manufaktur di masa depan. Pemerintah Indonesia sebelumnya telah mengatakan Hon Hai, anak usaha Foxconn akan berinvestasi bertahap senilai US$ 10 miliar dalam waktu lima tahun, dengan mitra lokal Erajaya Swasembada. Dia bilang, pemerintah Indonesia masih menghitung paket pajak untuk salah satu produsen komponen elektronik terbesar dunia ini.Tak hanya menyasar Indonesia, Foxconn juga mempertimbangkan membuat pabrik ke Amerika Serikat (AS). Gou berharap dapat membuka prospek bisnis baru dengan Apple. "Amerika adalah pasar yang harus dituju," kata Gou. Dia bilang, banyak pelanggan dan mitra berharap Foxconn mengembangkan pabrik ke Amerika.

Grup yang memiliki unit Hon Hai Precision Industry Co Ltd dan Foxconn Technology Co Ltd ini menargetkan memiliki pendapatan ambisius T$ 10 triliun (US$ 333 miliar) dalam satu dekade mendatang. Per 2013 lalu, pendapatan Foxconn T$ 4 triliun.


Editor: Sanny Cicilia