KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Pemasok Apple, Foxconn mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 6% pada kuartal terakhir, didorong oleh lonjakan permintaan untuk server AI dan mempertahankan proyeksinya untuk pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun. Perusahaan Taiwan ini melaporkan laba bersih untuk kuartal April-Juni naik menjadi T$35,05 miliar (US$1,09 miliar) dari T$33 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini melampaui perkiraan rata-rata analis sebesar T$34,29 miliar.
Ini adalah kenaikan laba kuartalan keempat berturut-turut bagi perusahaan tersebut. Baca Juga: Foxconn Kantongi Izin Investasi US$ 551 Juta di Vietnam Foxconn mengatakan server AI menyumbang lebih dari 40% bisnis server mereka di kuartal kedua dan memproyeksikan bahwa "server AI akan segera menjadi produk pendapatan triliunan dolar berikutnya" dalam mata uang Taiwan. Sebagai pembuat elektronik kontrak terbesar di dunia, Foxconn memperkirakan permintaan yang kuat untuk server kecerdasan buatan (AI) akan terus mendorong pertumbuhan hingga kuartal keempat. Foxconn menyatakan jadwal pengembangan untuk chip GB200 dari pemimpin semikonduktor AI, Nvidia, tetap sesuai rencana. Pengiriman produk akan dimulai pada kuartal keempat dalam volume kecil, yang akan meningkat pada awal 2025. "Jika jadwal tetap tidak berubah, kinerja seluruh segmen server AI mungkin lebih baik dari perkiraan semula," kata wakil presiden dan juru bicara Foxconn, James Wu. Wu menekankan posisi terdepan Foxconn di pasar server AI, yang menurutnya menyumbang lebih dari 40% pangsa pasar global, menambahkan bahwa kapasitas dan teknologi Foxconn tidak akan mudah ditantang oleh pesaing. Baca Juga: Foxconn Tambah 50.000 Pekerja Jelang Peluncuran iPhone 16 Apple September Nanti "Itu tidak akan berubah dalam waktu singkat," katanya. Perusahaan ini juga ingin meniru kesuksesan mereka dalam memproduksi iPhone dengan bisnis kendaraan listrik (EV). Foxconn mengungkapkan bahwa pembicaraan yang sedang berlangsung dengan dua produsen mobil tradisional di Jepang akan diselesaikan tahun ini. "Tunggu dan lihat," kata Wu, tanpa menyebutkan nama perusahaan-perusahaan tersebut. Terkait prospek bisnis smartphone untuk tahun penuh, Foxconn menyatakan bisnis ini tetap "stagnan" karena basis yang lebih tinggi pada paruh pertama tahun lalu, namun menambahkan bahwa prospek untuk paruh kedua tahun ini lebih baik dibandingkan periode yang sama pada 2023. Perusahaan memperkirakan pendapatan kuartal ketiga akan tumbuh signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun pendapatan dari elektronik konsumen pintar termasuk smartphone kemungkinan akan tetap datar.