JAKARTA. Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Muchsin Al Attas mengaku serius mengajukan Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) Fahrurrozi Ishaq menjadi Gubernur DKI menandingi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurut dia, Fahrurrozi jauh lebih unggul dibanding Ahok karena mendapat dukungan rakyat. "Pak Ustaz (Fahrurrozi) ini tokoh Betawi yang sudah lama berkecimpung di organisasi Betawi dan dicintai masyarakat Betawi. Mayoritas warga Jakarta itu kan Betawi, jadi beliau pasti tahu betul apa yang jadi harapan orang Betawi. Kalau orang Belitung (Basuki), mana tahu (Betawi) sih," kata Muchsin kepada Kompas.com, Selasa (11/11). Lebih lanjut, menurut dia, DPRD DKI terutama yang berasal dari Koalisi Merah Putih (KMP) telah menyetujui Fahrurrozi menjadi Gubernur DKI Jakarta tandingan Basuki.
Usulan Gubernur DKI tandingan ini disampaikan FPI pada aksi unjuk rasa, Senin (10/11) kemarin di halaman Balaikota Jakarta. Ia mengaku terinspirasi oleh suasana politik di DPR yang juga membuat pimpinan tandingan antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan KMP. "Kan memang sekarang lagi ngetren model pejabat tandingan. Berarti memang pejabat kita memberi contoh ke masyarakat, ya tandingan seperti itu, makanya kami, FPI dan GMJ gampang saja mengikuti," kata Muchsin. Kendati demikian, lanjut dia, menyukseskan Fahrurrozi menjadi Gubernur DKI Jakarta bukan tujuan utama FPI. Yang paling penting bagi ormas itu adalah membatalkan Ahok menjadi Gubernur DKI. Tahap pertama yang bakal dilakukan FPI adalah berkoordinasi dengan DPRD untuk melakukan hak interpelasi dan hak angket terhadap Ahok. Ia mengklaim melalui hak tanya tersebut, Ahok tidak dapat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kemudian, pihaknya baru merumuskan tokoh mana yang pantas menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pengganti Basuki.