KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan di level 5,3% hingga 5,9% dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2023. Fraksi Partai Gerindra menilai, target pertumbuhan ekonomi tersebut terlalu berlebihan, lantaran kondisi ekonomi tahun ini saja masih diliputi ketidakpastian global, seperti inflasi, pengetatan moneter oleh bank sentral Amerika Seritat dan juga masih belum redanya geopolitik Rusia dan Ukraina. “Kami berpandangan, target tersebut mencerminkan rasa percaya diri yang relatif berlebihan, mengingat tahun 2022 sebagai baseline RAPBN 2023 masih dipenuhi ketidakpastian akibat melonjaknya angka inflasi global, pengetatan moneter oleh bank sentral AS, dan belum redanya tensi geopolitik akibat konflik Rusia dan Ukraina,” tutur anggota DPR RI Fraksi Gerindra Sri Meliyana saat membacakan pandangan fraksinya, dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (24/5).
Fraksi Gerindra Sebut Target Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan Berlebihan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan di level 5,3% hingga 5,9% dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2023. Fraksi Partai Gerindra menilai, target pertumbuhan ekonomi tersebut terlalu berlebihan, lantaran kondisi ekonomi tahun ini saja masih diliputi ketidakpastian global, seperti inflasi, pengetatan moneter oleh bank sentral Amerika Seritat dan juga masih belum redanya geopolitik Rusia dan Ukraina. “Kami berpandangan, target tersebut mencerminkan rasa percaya diri yang relatif berlebihan, mengingat tahun 2022 sebagai baseline RAPBN 2023 masih dipenuhi ketidakpastian akibat melonjaknya angka inflasi global, pengetatan moneter oleh bank sentral AS, dan belum redanya tensi geopolitik akibat konflik Rusia dan Ukraina,” tutur anggota DPR RI Fraksi Gerindra Sri Meliyana saat membacakan pandangan fraksinya, dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (24/5).