Fraksi Golkar DPR: Kondisi makro yang bagus tak terefleksi pada nilai tukar rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merespon nilai tukar rupiah yang kian melemah hingga menyentuh Rp 15.000 per dollar Ameriksa Serikat (AS), Fraksi Partai Golkar DPR menggelar seminar bertajuk "Rezim Devisa dan Strategi Menghadapi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah untuk Menjaga Stabilitas Perekonomian Nasional'. Dalam seminar tersebut, pemerintah diharapkan bersinergi dengan parlemen dan Bank Indonesia untuk merumuskan strategi konkret demi menjaga stabilitas rupiah.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Melchias Marcus Mekeng mengatakan, indikator ekonomi Indonesia saat ini memang cukup bagus. Itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang masih di atas 5%, inflasi di kisaran 3%, serta angka kemiskinan dan pengangguran yang menurun.

"Tapi, itu tidak terefleksi pada nilai tukar karena yang jadi masalah adalah permintaan dollar AS dalam negeri masih lebih besar dari suplainya," ujar Mekeng dalam paparannya pada seminar yang berlangsung di Ruang KK-1 Gedung Nusantara I DPR Rabu (3/10).

Lebih lanjut, Mekeng berpendapat, sejumlah kebijakan yang diambil pemerintah belum begitu efektif. Antara lain, kebijakan insentif devisa hasil ekspor (DHE), yang menurutnya, setidaknya hanya akan akan mengonversi sekitar 20% DHE menjadi rupiah. Hal ini lantaran pemerintah terbentur oleh aturan devisa bebas yang tertuang dalam UU Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar.

"Oleh karena itu, lewat seminar ini, semoga ada masukan yang lebih konkret yang bisa dioperasionalkan untuk memperbaiki konstruksi likuiditas dollar di negeri kita. Sebelum depresiasi rupiah menghambat kinerja bank dan industri," tandas Mekeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi