Freeport bisa bangun smelter di Papua & Gresik



JAKARTA. Tugas PT Freeport Indonesia bertambah. Selain membangun pabrik pengolahan tembaga (smelter) di Gresik Jawa Timur, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginginkan Freeport Indonesia membangun smelter di Papua.

Sebelumnya, Freeport hanya berniat membangun satu smelter di Gresik. Perusahaan ini sudah menyepakati penyewaan lahan milik PT Petrokimia Gresik seluas 80 hektare selama 20 tahun. Lahan itu untuk lokasi smelter copper cathode berkapasitas 500.000 ton per tahun. 

Namun, desakan Freeport supaya membangun smelter di Papua, terus menguat. DPR, Wakil Presiden Jusuf Kalla  (JK) dan Gubernur Papua, Lukas Enembe, masuk daftar kalangan yang menginginkan Freeport membangun smelter di Papua. 


Bahkan JK  mengancam tidak akan memberikan izin pendirian smelter di Gresik. Sementara Lukas Enembe,  mengancam akan mengusir Freeport dari Papua, jika tidak membangun smelter di Papua. ADapun DPR membentuk Panitia Kerja (Panja) Renegosiasi Kontrak Karya Freeport. 

Nah, kuatnya desakan itulah yang menggoyahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Semula, Sudirman menyetujui pembangunan smelter Freeport di Gresik. Kini, dia berpaling dan menginginkan Freeport membangun smelter di Papua.

Namun, dia menyatakan, saat ini dirinya belum meminta Freeport untuk membatalkan pembangunan smelter di Gresik. Sebab, Freeport baru saja meneken memorandum of understanding (MoU) dengan PT Petrokimia Gresik terkait dengan penyewaan lahan, pada Kamis (22/1).

Sudirman berdalih, pada dasarnya, pemerintah sejak lama menginginkan Freeport membangun smelter di sekitar lokasi penambangan. "Saya sendiri selalu menekankan smelter dibangun dekat daerah operasi," ungkap dia di Gedung DPR,  Selasa (3/2).

Agar proyek smelter tetap bisa berjalan, Sudirman menyatakan, dirinya masih mempertimbangkan dua opsi, apakah pembangunan smelter akan dilakukan di dua lokasi.  Contohnya di Gresik dan di Papua. "Mereka mengajukan satu progres pembangunan smelter di Gresik. Itu menurut saya satu perkembangan, tapi kami juga meminta Freeport  membangun smelter di lokasi operasi," tekan Sudirman.

Dia menyatakan, saat ini dirinya bakal terus mendorong dan mencari cara untuk memprioritaskan pembangunan smelter di daerah lokasi pertambangan. "Ini harus dicari titik temunya, Pembangunan smelter itu tidak boleh ditawar-tawar lagi. Secepat mungkin berdiri, dan secepat mungkin bisa beroperasi," tegasnya.

Ketua Komisi VII DPR,  Kardaya Warnika mendukung pemerintah agar smelter Freeport dibangun di Papua. "Kami juga sedang membuat kajian terkait dengan hal tersebut. Yang jelas Freeport harus membangun smelter di Papua, dekat dengan lokasi penambangan. Itu harus jadi prioritas," ujarnya.

Sebelumnya, menurut Presiden Direktur Freeport Maroef Sjamsoeddin, alasan Freeport membangun smelter di Gresik, Jawa Timur karena infrastrukturnya sudah lengkap. Mulai dari ketersediaan pembangkit listrik, serta dekat dengan pelabuhan yang memudahkan ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto