JAKARTA. Resesi ekonomi dunia yang belakangan terjadi, tak pelak berimbas kepada industri pertambangan. Salah satu perusahaan besar yang beroperasi di Indonesia yang sudah merasakannya adalah PT Freeport Indonesia (FPI). Perusahaan tambang yang beroperasi di Papua ini sudah melakukan efisiensi dari sisi jumlah karyawan untuk mengurangi sedikit biaya operasional perusahaan. Juru Bicara FPI Mindo Pangaribuan mengaku perusahaan yang berinduk di Amerika Serikat itu sudah merumahkan 75 orang karyawan di kantor pusat FPI di Jakarta. "Dalam rangka menghadapi penurunan harga komoditi yang cukup signifikan dan situasi krisis yang sedang terjadi, perusahaan telah mulai menerapkan upaya-upaya pengendalian biaya di semua area usaha kami. Upaya pengendalian biaya juga meliputi penghentian perekrutan karyawan untuk posisi-posisi non esensial dan program efisiensi yang mencakup pengurangan jumlah posisi sebanyak 75 posisi di kantor Freeport Jakarta," ujar Mindo dalam jawaban tertulisnya kepada KONTAN, Kamis (11/12). Mindo menyebut kebijakan merumahkan 75 orang karyawan tersebut merupakan respons cepat yang dilakukan perusahaan untuk merespons situasi krisis yang terjadi saat ini.Sekadar mengingatkan, September lalu FPI menciutkan target produksi tembaga dan emas tahun 2008 ini lantaran ada gangguan teknis di lokasi penambangan Grasberg, Papua. Awalnya, FPI mematok produksi tembaga 1,2 miliar pounds dan emas 1,3 juta ounce. Karena gangguan ini, produksi dibikin lebih mini; tembaga 1,1 miliar pounds dan emas 1,1 juta ounce.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Freeport Indonesia Pecat 75 Karyawan
JAKARTA. Resesi ekonomi dunia yang belakangan terjadi, tak pelak berimbas kepada industri pertambangan. Salah satu perusahaan besar yang beroperasi di Indonesia yang sudah merasakannya adalah PT Freeport Indonesia (FPI). Perusahaan tambang yang beroperasi di Papua ini sudah melakukan efisiensi dari sisi jumlah karyawan untuk mengurangi sedikit biaya operasional perusahaan. Juru Bicara FPI Mindo Pangaribuan mengaku perusahaan yang berinduk di Amerika Serikat itu sudah merumahkan 75 orang karyawan di kantor pusat FPI di Jakarta. "Dalam rangka menghadapi penurunan harga komoditi yang cukup signifikan dan situasi krisis yang sedang terjadi, perusahaan telah mulai menerapkan upaya-upaya pengendalian biaya di semua area usaha kami. Upaya pengendalian biaya juga meliputi penghentian perekrutan karyawan untuk posisi-posisi non esensial dan program efisiensi yang mencakup pengurangan jumlah posisi sebanyak 75 posisi di kantor Freeport Jakarta," ujar Mindo dalam jawaban tertulisnya kepada KONTAN, Kamis (11/12). Mindo menyebut kebijakan merumahkan 75 orang karyawan tersebut merupakan respons cepat yang dilakukan perusahaan untuk merespons situasi krisis yang terjadi saat ini.Sekadar mengingatkan, September lalu FPI menciutkan target produksi tembaga dan emas tahun 2008 ini lantaran ada gangguan teknis di lokasi penambangan Grasberg, Papua. Awalnya, FPI mematok produksi tembaga 1,2 miliar pounds dan emas 1,3 juta ounce. Karena gangguan ini, produksi dibikin lebih mini; tembaga 1,1 miliar pounds dan emas 1,1 juta ounce.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News