Freeport Indonesia (PTFI) Berencana Menjadi Pemegang Saham Mayoritas PT Smelting



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) berencana memperbesar kepemilikan saham di PT Smelting.

Head of Corporate Communication PTFI, Riza Pratama mengatakan, langkah tersebut bakal ditempuh dengan membiayai ekspansi tambahan kapasitas sebesar 0,3 juta dry metric ton (dmt) per tahun dengan nilai investasi sekitar US$ 250 juta pada smelter PT Smelting.

“Setelah ekspansi selesai, seluruh biaya ekspansi ini akan dikonversi menjadi kepemilikan saham, sehingga saham PTFI di PTS (PT Smelting) menjadi mayoritas,” terang Riza kepada Kontan.co.id pekan lalu (14/12).


PT Smelting merupakan perusahaan pabrik peleburan dan pemurnian tembaga. Pendirian PT. Smelting dimulai saat PT. Freeport Indonesia mengundang Mitsubishi Materials Corporation (MMC) untuk bekerja sama membangun pabrik peleburan dan pemurnian tembaga di Indonesia pada tahun 1994. 

Baca Juga: Freeport Indonesia Targetkan Proyek Smelter Gresik Capai 50% pada Akhir Tahun Ini

Saat ini, PTFI memiliki kepemilikan saham 39,5% dalam PT Smelting. Sebanyak 60,5% saham PT Smelting sisanya masih dimiliki oleh MMC. Setelah ekspansi PT Smelting serta konversi biaya menjadi kepemilikan saham PTFI rampung dilakukan, PTFI bakal menjadi pemegang saham mayoritas di PT Smelting, sementara porsi kepemilikan saham MMC akan terdilusi.

“Diperkirakan (porsi kepemilikan saham PTFI di PT Smelting akan menjadi) lebih dari 60%,” tutur Riza.

Ekspansi kapasitas PT Smelting dilakukan beriringan dengan agenda pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga kedua milik PT Freeport Indonesia (PTFI) berkapasitas 1,7 dmt per tahun, yakni Smelter Manyar, di Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. 

Baca Juga: Pemisahan Inalum dari MIND ID Berpotensi Dorong Bisnis Hilirisasi

Riza berujar, kedua agenda tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi mandat kapasitas smelter baru yang dimuat dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI, yakni sebesar 2 juta ton per tahun. 

“Timelinenya (timeline proyek ekspansi PT Smelting) sesuai dengan mandat IUPK dimana konstruksinya akan selesai pada akhir 2023,” ujar Riza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .