Freeport Indonesia (PTFI) Kuasai Lebih dari 60% Saham PT Smelting



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) menambah kepemilikan saham di PT Smelting.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, mengatakan bahwa PTFI mendanai seluruh biaya proyek ekspansi penambahan kapasitas pemurnian konsentrat PT Smelting dari semula 1 juta ton menjadi 1,3 juta ton per tahun di Gresik.

Nilai investasinya US$ 250 juta atau setara dengan Rp 3,7 triliun. Sebagai gantinya, porsi kepemilikan PTFI atas saham PT Smelting bertambah seturut pendanaan tersebut.


“Dengan demikian, kepemilikan saham PTFI di PT Smelting juga meningkat dari 39,5% menjadi lebih dari 60%,” ujar Tony kepada Kontan.co.id, Jumat (15/12).

Baca Juga: Freeport Indonesia Targetkan Kontribusi Rp 70 Triliun Untuk Negara

Saat ini, proyek ekspansi smelter PT Smelting sudah beroperasi komersial. Peresmiannya dilakukan Kamis lalu (14/12). dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Negara Bahlil Lahadalia, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Proyek ekspansi PT Smelting merupakan bagian dari agenda PTFI menambah kapasitas input pemurnian konsentrat tembaga. Saat ini PTFI juga tengah merampungkan pembangunan Smelter kedua di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik. Kapasitas input pemurniannya 1,7 juta ton per tahun.

Per akhir November 2023, progres konstruksi smelter PTFI mencapai 83%. Harapan PTFI, konstruksi fisik akan selesai di akhir Desember 2023, dan mulai tahap pre-commissioning serta commissioning pada Januari hingga Mei 2024. Operasi smelter kedua PTFI direncanakan mencapai kapasitas penuh di akhir Desember 2024.

Baca Juga: Perpanjangan Kontrak Freeport Indonesia (PTFI) Tunggu Revisi PP 96/2021 Rampung

“Dengan penambahan kapasitas produksi di PT Smelting dan beroperasinya Smelter kedua PT Freeport Indonesia nanti, maka PTFI akan mampu memurnikan seluruh hasil produksi tambang sebanyak 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun di dalam negeri. Hal ini juga sekaligus memenuhi mandat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) terkait pembangunan smelter,” jelas Tony. 

Presiden Direktur PT Smelting, Hideya Sato, mengatakan bahwa proyek ekspansi smelter PT Smelting ke angka 1,3 juta ton merupakan proyek ekspansi keempat PT Smelting sejak didirikan pada tahun 1996.

“Dengan rampungnya pembangunan konstruksi pabrik baru, kami akan beralih ke mode produksi penuh pada awal tahun depan dengan memproses rata-rata 1,3 juta metrik ton konsentrat tembaga kering per tahun dan memproduksi 342.000 metrik ton katoda tembaga,” ungkap Hideya.

 
 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .