KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PT-FI) fokus membangun smelter di Manyar, Gresik di sepanjang 2022. Manajemen PT-FI menargetkan pembangunan smelter ini mencapai 50% pada akhir tahun ini. Sebagai informasi, Smelter Manyar merupakan fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga kedua milik PTFI yang tengah dibangun di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur dengan luas total sekitar 100 hektare. Pembangunan smelter ini sebagai wujud komitmen PTFI untuk mematuhi persyaratan yang terdapat dalam IUPK.
Smelter Manyar dirancang untuk memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun, yang menjadikan smelter ini diklaim sebagai tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia. Hasil pengolahan Smelter Manyar akan ditambahkan dengan kapasitas pengolahan smelter yang telah beroperasi, PT Smelting, dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton konsentrat tembaga setiap tahun. Dengan demikian, setelah Smelter Manyar beroperasi, PTFI akan mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Baca Juga: Produksi Smelter Mulai Banjir, Pasar Lokal Belum Siap "Kami melanjutkan pembangunan smelter di Manyar, Gresik dengan target mencapai 50% di akhir 2022," ujar VP Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama kepada Kontan.co.id, Jumat (1/4). Adapun belanja modal yang disiapkan PTFI untuk melanjutkan pembangunan smelter Manyar di sepanjang tahun ini sebesar US$ 3,3 miliar.
Melansir keterangan resmi Freeport McMoran (FCX), selama 2021 PTFI mengembangkan kegiatan persiapan lokasi di Smelter Manyar. Adapun pihaknya mengharapkan pengadaan teknik dan kegiatan konstruksi dapat dipacu selama tahun 2022 dan 2023. Dengan demikian, smelter ini diharapkan akan selesai sesegera mungkin pada tahun 2024 (sudah memperhitungkan potensi gangguan terkait pandemi dan faktor lainnya). Masih mengutip keterangan resmi FCX, perihal update penjualan PTFI, pada kuartal IV 2021 penjualan konsolidasi PTFI sebesar 370 juta pon tembaga dan 392.000 ons emas. Penjualan ini lebih tinggi dari kuartal empat 2020 di mana pada periode tersebut penjualan konsolidasi sebesar 286 juta pon tembaga dan 293.000 ons emas. Manajemen FCX menjelaskan peningkatan penjualan ini mencerminkan peningkatan penambangan bawah tanah di PT-FI. Di sepanjang 2022, Riza mengatakan PT-FI memproyeksikan volume penjualan konsolidasi sekitar 1,6 miliar pon tembaga dan 1,6 juta ons emas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi