Freeport Indonesia Targetkan Proyek Smelter Gresik Capai 50% pada Akhir Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) menargetkan Proyek Smelter Manyar di Gresik mencapai 50% pada akhir tahun 2022.

VP Government Relations PTFI Harry Pancasakti mengungkapkan, program hilirisasi masih berjalan dengan baik.

"Smelter Gresik on target dan Insyaallah di akhir Desember mencapai 50% konstruksinya," kata Harry dalam Indonesia Energy and Mineral Conference 2022, Senin (19/12).


Harry melanjutkan, seluruh proses konstruksi ditargetkan tuntas pada Desember 2023 mendatang. Selanjutnya, proses commissioning dan operasi dapat dimulai pada 2024.

Baca Juga: Larangan Ekspor Tembaga Kian Dekat, Begini Harapan Freeport Indonesia

Harry menjelaskan, dengan rampungnya smelter ini maka seluruh produksi konsentrat tembaga dapat dimurnikan di dalam negeri. Saat ini produksi Freeport Indonesia mencapai 200 ribu ton bijih tembaga per hari. Sebanyak 40% dimurnikan PTFI di fasilitas smelter yang telah dimiliki sementara 60% sisanya masih diekspor. Kapasitas produksi pun ditargetkan meningkat pada tahun depan.

"Untuk 2023 ada peningkatan 10% jadi naik ke level 220 ribu ton bijih per hari yang ditambang dan diolah," terang Harry.

Baca Juga: Menteri ESDM Menolak Permintaan Harga Gas Khusus Untuk Smelter Freeport

Smelter Manyar dirancang untuk memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun. Dengan kapasitas itu, Smelter Manyar disebut-sebut bakal menjadi tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia.

Menurut rencana, hasil pengolahan Smelter Manyar akan ditambahkan dengan kapasitas pengolahan smelter yang telah beroperasi, yakni PT Smelting, dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton konsentrat tembaga setiap tahun. Dengan demikian, setelah Smelter Manyar beroperasi, PTFI akan mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .