Freeport-McMoRan: Produksi Tembaga di Tambang Grasberg Dimulai Kembali Pada Juli 2026



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Freeport-McMoRan, mengumumkan rencana untuk memulihkan produksi di tambang tembaga dan emas Grasberg, Indonesia, pada bulan Juli tahun 2026 mendatang.

Hal ini dilakukan setelah insiden longsor material basah di kawasan tambang yang berada di Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada 8 September lalu.

Melansir Reuters, Rabu (19/09/2025), sebagai tambang tembaga terbesar kedua di dunia dan tambang emas terbesar, Grasberg menjadi aset utama bagi Freeport karena permintaan logam merah tersebut tengah meningkat seiring dengan perluasan jaringan listrik, energi terbarukan, dan kendaraan listrik.


Baca Juga: Anak Usaha Trimegah Bangun Persada (NCKL) Terlibat Jual-Beli Biji Nikel Saprolit

Gangguan yang berkepanjangan pada tambang ini dinilai telah diawasi dengan ketat oleh pasar logam global yang khawatir dengan adanya pengetatan pasokan tembaga dunia.

"Meskipun insiden ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kami dan tanpa indikasi kesalahan manusia, kami merasa terhormat dengan tragedi ini dan bertekad untuk menggunakan pembelajaran tersebut untuk mengatasi pertemuan faktor dan kondisi yang menyebabkan peristiwa tersebut," kata CEO Mc Moran, Kathleen Quirk kepada para investor melalui panggilan konferensi.

Perusahaan yang berbasis di Phoenix, Amerika Serikat itu, sebelumnya tercatat membukukan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan di pasar modal Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan rencana pemulihan bertahap, perusahaan memperkirakan produksi gabungan tembaga dan emas PT Freeport Indonesia (PTFI) pada tahun 2026 akan kurang lebih sama dengan tingkat produksi tahun 2025, yaitu sekitar 1 miliar pon tembaga dan 900.000 ons emas.

Baca Juga: Begini Strategi Ancol (PJAA) Kerek Kinerja di Momentum Libur Akhir Tahun 2025

PT Freeport Indonesia sebagai pemilik Grasberg, dengan sebagian besar sahamnya dikuasai oleh holding pertambangan Indonesia, atau MIND ID sebesar 51,2%, sementara sisanya dikuasai oleh Freeport Mc Moran.

Quirk memperkirakan, produksi akan meningkat sepanjang tahun 2026 dan 2027, dengan volume tahunan rata-rata sekitar 1,6 miliar pon tembaga dan 1,3 juta ons emas diperkirakan untuk periode 2027-2029. 

Selanjutnya: Proyeksi IHSG Akhir 2025: Mungkinkah Sentuh 9.000?

Menarik Dibaca: Promo Wingstop x BRI 17-24 November, Makan Enak Menu Favorit Hemat sampai 50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News