Freeport mulai gali lagi tambang bawah tanah



JAKARTA. PT Freeport Indonesia mulai kembali mengoperasikan tambang bawah setelah terhenti sejak 14 Mei silam akibat tragedi Big Gossan yang menewaskan sekitar 28 pekerja. Hasil tim investigasi pemerintah memutuskan tambang bawah tanah perusahaan tersebut aman untuk kegiatan operasional. Thamrin Sihite, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat kepada Freeport terkait perizinan operasional tambang bawah tanah pada awal pekan ini. "Mereka sudah boleh kembali melakukan aktivitas penambangan baik di areal terbuka (open pit) maupun under ground," kata dia di Kantornya, Selasa (9/7). Saat ini, kapasitas rata-rata  produksi bijih mineral Freeport mencapai 220.000 ton per hari, sekitar 160.000 ton per hari berasal dari tambang terbuka di Grassberg, sedangkan sisanya berasal dari tambang bawah. Sedangkan tambang bawah tanah Big Gossan sekarang ini masih dalam tahap eksplorasi. Pada akhir Juni lalu,  Kementerian ESDM baru memberi izin untuk kegiatan operasional di areal tambang terbuka. Rozik B Soetjipto, Direktur Utama Freeport Indonesia mengatakan, kegiatan produksi tambang bawah telah dimulai sejak kemarin. Menurutnya, produksi bijih pada tahun ini diproyeksikan bakal merosot Hingga 20%, atau sekitar 160.000 ton bijih hingga 170.000 ton bijih per hari. "Perkiraan kami, pada tahun ini hanya akan mencapai 80% dari target, karena selama dua bulan produksi berhenti," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Amal Ihsan