Freeport mulai gelar produksi tambang



JAKARTA. PT Freeport Indonesia menyatakan kegiatan operasi tambang sudah mulai berlangsung normal, setelah satu pekan kegiatan tersebut berhenti sementara. Para pekerja sudah bisa kembali mengakses jalan menuju lokasi tambang. Daisy Primayanti, Juru Bicara Freeport Indonesia mengatakan, unjuk rasa masih terjadi hingga saat ini,  manajemen perusahaan masih melakukan dialog dengan perwakilan pekerja yang melakukan unjuk rasa untuk mencapai kesepakatan bersama.

Namun demikian, "Blokade jalan akses di MP72 sudah berhasil di buka sejak Sabtu (21/3) lalu pukuk 06.00 WIT," kata dia ketika dihubungi KONTAN, Selasa (24/3). Sejak dibukanya akses jalan tersebut, para karyawan sudah mulai bekerja sesuai dengan jadwal masing-masing. Sementara, kegiatan produksi sudah mulai dilakukan pada Minggu (22/3) lalu. "Sejak hari Minggu, production mulai dibuka kembali," kata dia. Terkait potensi kerugian yang diderita Freeport akibat penutupan tambang, Daisy enggan berkomentar. Yang jelas, kegiatan pengiriman konsentrat baik untuk tujuan ekspor maupun ke PT Smelting di Gresik, tidak mengalami gangguan. Sementara, Bambang Susigit, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) justru mengatakan, sejatinya pihaknya belum memberikan izin pembukaan kembali operasi tambang pasca ditutup pada pekan lalu. "Areal tambang yang ditutup satu minggu, tentu akan rawan keselamatan jika langsung dibuka. Oleh karena itu, kami masih menunggu diyakinkan oleh Freeport tentang sistem keamanan dan keselamatannya. Mungkin sekarang, hanya pengecekan untuk siap berproduksi lagi," kata Bambang. Sebelumnya, pada awal pekan lalu sekitar 300 karyawan Freeport menggelar aksi unjuk ras dengan memblokade akses jalan di MP72. Aksi tersebut membuat akses karyawan ke areal tambang terganggu sehingga membuat kerja operasional berupa kegiatan produksi dan perawatan tambang berhenti sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan