JAKARTA. PT Freeport Indonesia akhirnya resmi memastikan lokasi proyek pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter), yakni di lahan milik PT Petrokimia Gresik. Dengan demikian Freeport yakin bisa kembali dapat izin ekspor konsentrat enam bulan ke depan. Meski baru berupa kepastian lokasi proyek, Freeport sudah bisa mengklaimnya sebagai progres pembangunan smelter. Kepastian lahan ini ditandai dengan penandatangan perjanjian sewa lahan selama 20 tahun. "Kami sudah menggelar land definitive agreement dengan Petrokimia minggu lalu," kata Daisy Primayanti, Juru Bicara Freeport Indonesia ketika dihubungi KONTAN, Rabu (1/7). Asal tahu saja, Freeport menggandeng Mitsubishi Corporation dalam menggarap proyek pembangunan smelter dengan kapasitas mencapai 2 juta ton konsentrat per tahun. Rencananya, investasi pembangunan pabrik ini akan menghabiskan dana sekitar US$ 2,3 miliar.
Freeport resmi sewa lahan Petrokimia Gresik
JAKARTA. PT Freeport Indonesia akhirnya resmi memastikan lokasi proyek pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter), yakni di lahan milik PT Petrokimia Gresik. Dengan demikian Freeport yakin bisa kembali dapat izin ekspor konsentrat enam bulan ke depan. Meski baru berupa kepastian lokasi proyek, Freeport sudah bisa mengklaimnya sebagai progres pembangunan smelter. Kepastian lahan ini ditandai dengan penandatangan perjanjian sewa lahan selama 20 tahun. "Kami sudah menggelar land definitive agreement dengan Petrokimia minggu lalu," kata Daisy Primayanti, Juru Bicara Freeport Indonesia ketika dihubungi KONTAN, Rabu (1/7). Asal tahu saja, Freeport menggandeng Mitsubishi Corporation dalam menggarap proyek pembangunan smelter dengan kapasitas mencapai 2 juta ton konsentrat per tahun. Rencananya, investasi pembangunan pabrik ini akan menghabiskan dana sekitar US$ 2,3 miliar.