KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) menargetkan setoran ke negara pada tahun ini melampaui Rp 50 triliun. Direktur Utama PTFI Tony Wenas mengungkapkan, penerimaan negara pada tahun 2022 lalu mencapai US$ 3,58 miliar. Jumlah ini ditargetkan terjaga pada tahun ini meskipun bakal mengalami sedikit penurunan.
"Untuk RKAB 2023 itu rencana penerimaannya adalah US$ 3,49 miliar, masih lebih dari Rp 50 triliun," kata Tony dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (6/2). Baca Juga: Freeport Indonesia Targetkan Ekspor Konsentrat Tembaga Capai 2,3 Juta Ton di 2023 Tony mengungkapkan, realisasi penerimaan negara pada tahun 2020 yang mencapai US$ 3,58 miliar tersebut bersumber pajak sebesar US$ 1,95 miliar, dividen sebesar US$ 576 juta dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar US$ 1,05 miliar. Adapun, dengan target tahun ini yang sebesar US$ 3,49 miliar, penerimaan tersebut bakal ditopang dari pajak sebesar US$ 1,76 miliar, dividen sebesar US$ 561 juta dan PNBP sebesar US$ 1,17 juta. Tony mengungkapkan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi penerimaan negara tahun ini antara lain berkurangnya bea keluar yang sebelumnya sebesar 5% menjadi 2,5%. "(Ini) dikarenakan progres smelter sudah melebihi 30%. Ini sesuai dengan peraturan yang ada dalam (Perpanjangan) IUPK," jelas Tony.