Freeport tetap ingin pegang kendali tambang dan keuangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Induk usaha PT Freeport Indonesia (PTFI) yakni Freeport McMoRan.inc (FXC) dalam conference call Kuartal I/2018 ini menegaskan, meskipun besaran saham akan dikuasi pemerintah Indonesia sebanyak 51%, tetapi ia berharap tetap menjadi pemegang kendali bisnis dan kebijakan keuangan di tambang Grasberg, Papua itu.

CEO FCX, Richard C. Adkerson mengatakan sangat penting bagi pihaknya untuk melanjutkan pengelolaan Freeport Indonesia sesuai cara bisnisnya. Hal tersebut sedang dirundingkan dengan pemerintah.

"Penting bagi kami untuk terus memiliki kendali atas cara mengelola bisnis dan kebijakan keuangannya," terang Richard, Selasa malam (24/4).


Selain itu, Adkerson menilai langkah pemerintah untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di Freeport Indonesia sebesar 40% sebagai strategi dalam proses divestasi tersebut sebagai sesuatu yang positif. Dia menyatakan pihaknya tidak akan terlibat langsung dalam proses tawar menawar hak partisipasi Rio Tinto.

Seperti diketahui, pembelian hak partisipasi Rio Tinto dalam rangka memenuhi kewajiban divestasi 51% Freeport Indonesia akan mengurangi dampak langsung terhadap FCX yang saat ini menguasai 91,64% saham, secara signifikan. Pasalnya, dengan mengambil hak partisipasi Rio Tinto, maka FCX hanya perlu melepas sahamnya sedikit lagi.

Selain itu, Richard juga bilang, bahwa kepastian stabilitas investasinya di Indonesia hingga 2041 menjadi isu yang harus segera diselesaikan dalam negosiasi yang sedang berlangsung dengan pemerintah Indonesia. 

Richard mengklaim, Di tahun 2017, pihaknya telah mencapai kerangka penyelesaian untuk stabilitas tersebut. “Kuncinya adalah jangka waktu kontrak kami saat ini, dengan persyaratan fiskal dan ketentuan hukum, berlaku tetap dan tidak diubah di masa depan," ungkapnya.

Dia menegaskan kedua belah pihak berharap negosiasi bisa segera selesai. Dia menilai Presiden Joko Widodo memiliki keinginan yang kuat agar kesepakatan bisa diambil dalam waktu dekat. "Dia optimistis akan hal itu," ujar Richard.

Dijadwalkan, pada pekan depan, Menurut keterangan Richard, akan ada pertemuan antara ia dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Washington DC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi