KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi katoda tembaga di industri dalam negeri masih rendah. Alhasil, produksi katoda tembaga Indonesia harus dijual ke pasar ekspor. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan konsumsi katoda tembaga oleh industri dalam negeri masih kecil. Hal ini berimbas pada stok katoda tembaga yang lebih tinggi dari permintaan dalam negeri, sehingga harus diekspor. Seperti diketahui, PTFI telah membangun dua fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga. Smelter pertama, PT Smelting, yang sudah beroperasi sejak 1996, hampir setengah produksi katoda tembaganya masih diekspor sekitar 150.000 ton dan sisanya 200 ribu ton dikonsumsi dalam negeri. Kedua, smelter katoda di Gresik yang baru diresmikan pada September 2024.
Freeport Ungkap Konsumsi Katoda Tembaga di Indonesia Masih Kecil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi katoda tembaga di industri dalam negeri masih rendah. Alhasil, produksi katoda tembaga Indonesia harus dijual ke pasar ekspor. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan konsumsi katoda tembaga oleh industri dalam negeri masih kecil. Hal ini berimbas pada stok katoda tembaga yang lebih tinggi dari permintaan dalam negeri, sehingga harus diekspor. Seperti diketahui, PTFI telah membangun dua fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga. Smelter pertama, PT Smelting, yang sudah beroperasi sejak 1996, hampir setengah produksi katoda tembaganya masih diekspor sekitar 150.000 ton dan sisanya 200 ribu ton dikonsumsi dalam negeri. Kedua, smelter katoda di Gresik yang baru diresmikan pada September 2024.