KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Konflik geopolitik di Laut Merah belum kunjung mereda sampai saat ini. Krisis ini dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kelangsungan bisnis dan kinerja perusahaan-perusahaan pelayaran Indonesia pada 2024. Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Carmelita Hartoto menyampaikan, krisis di Laut Merah membuat rute pelayaran angkutan dari Asia ke Eropa atau sebaliknya menjadi lebih jauh karena harus memutar melewati Afrika Selatan. “Waktu pelayaran kapal menjadi lebih lama 10 sampai 14 hari dari biasanya,” ujar dia, Minggu (24/3). Konsekuensinya, konsumsi bahan bakar kapal dipastikan melonjak. Premi asuransi yang harus ditanggung perusahaan pelayaran juga naik karena meningkatnya risiko keamanan pelayaran global seiring krisis Laut Merah serta konflik Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina.
Freight Rate Kapal Melonjak Akibat Konflik Geopolitik di Laut Merah Belum Mereda
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Konflik geopolitik di Laut Merah belum kunjung mereda sampai saat ini. Krisis ini dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kelangsungan bisnis dan kinerja perusahaan-perusahaan pelayaran Indonesia pada 2024. Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Carmelita Hartoto menyampaikan, krisis di Laut Merah membuat rute pelayaran angkutan dari Asia ke Eropa atau sebaliknya menjadi lebih jauh karena harus memutar melewati Afrika Selatan. “Waktu pelayaran kapal menjadi lebih lama 10 sampai 14 hari dari biasanya,” ujar dia, Minggu (24/3). Konsekuensinya, konsumsi bahan bakar kapal dipastikan melonjak. Premi asuransi yang harus ditanggung perusahaan pelayaran juga naik karena meningkatnya risiko keamanan pelayaran global seiring krisis Laut Merah serta konflik Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina.